Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Keluarga Brigadir Yosua Minta Tim Forensik Buka Semua Hasil Autopsi Kedua di Pengadilan
Keluarga Brigadir Yosua meminta hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir Yosua disampaikan secara detail pada saat persidangan.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Keluarga Brigadir Yosua meminta hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir Yosua disampaikan secara detail pada saat persidangan.
Roslin Simanjutak, bibi Brigadir Yosua berkata bahwa penyampaian hasil autopsi kepada media beberapa waktu lalu tidak diterangkan secara detail sehingga membuat keluarga kecewa.
"Sesuai dengan yang dikatakan Pengacara kami bahwa ada yang kurang, memang nggak diterangkan secara detail ke media kemarin," ujar Roslin, Sabtu (27/8/2022).
Ia menyebut banyak hal yang tidak dijelaskan oleh dokter Ade saat sesi wawancara dengan media.
Namun ia meminta pada saat persidangan nanti agar tim forensik dapat berkata jujur terhadap semua temuan.
"Tapi yang kami minta nanti di persidangan berkata lah sejujur jujurnya," ucapnya.
Baca juga: Kapolri Sebut Motif Pembunuhan Brigadir Yosua, Keluarga Minta Bukti
Terlebih lagi dua tim kesehatan yang ditugaskan saat autopsi telah mencatat semua yang dilihatnya, jadi apa yang dikatakan dokter Ade ada yang kurang.
"Pada saat ada tim kesehatan kami yang masuk ke ruang forensik kemarin waktu autopsi kedua semuanya ditulis apa ditemukan, makanya semuanya agak ada yang melenceng," jelasnya.
Karena Roslin tetap meyakini ada hal yang terjadi di luar penembakan, karena saat dirinya melihat kondisi anaknya pada 10 Juli, atau dua hari setelah kematian, dirinya melihat ada luka lebam di perut sebelah kanan dan kiri.
"Perut kanan kiri itu kan lebam tidak mungkin itu karena serpihan peluru, Karena aku sendiri yang jelas melihat dan memfoto pada saat tanggal 10 bulan Juli," terangnya.
Baca juga: Ferdy Sambo Ajukan Banding Pemecatannya, Keluarga Brigadir Yosua: Sadar Diri
Sehingga pada saat persidangan ia meminta autopsi pertama dan kedua untuk dibuka dan semua tim forensik berkata jujur.
"Kata dokter Ade itu autopsi kedua sulit karena ada pembusukan, tapi dari forensik pertama itu jelas mereka tau itu akibat apa, karena lebamnya jelas sebesar kepalan tangan, kiri kanan pulak itu kan kita nampak," tutupnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News