Autopsi Ulang Brigadir Yosua

Tembakan di Kepala dan Dada Disinyalir Jadi Penyebab Tewasnya Brigadir J

Dua tembakan fatal diterima Brigadir J alias Brigadir Yosua. Yakni tembakan di kepala dan dada. sesuai hasil otopsi tidak ada kekerasan lain, selain d

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI/DANANG NOPRIANTO
Keluarga Brigadir Yosua dan keluarga Vera Simanjuntak saat doa bersama, Sabtu (20/8/2022). Kiri: Brigadir Yosua Hutabarat semasa hidup. 

TRIBUNJAMBI.COM - Dua tembakan fatal diterima Brigadir J alias Brigadir Yosua. Yakni tembakan di kepala dan dada.

Fakta ini diungkap Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) Ade Firmansyah setelah menyerahkan hasil autopsi ulang Brigadir J, Senin (22/8/2022)

Disebutkan dr Ade Firmansyah, sesuai hasil otopsi tidak ada kekerasan lain, selain dari senjata api.

"Informasi yang bisa kami sampaikan secara lengkap dengan analisa-analisa dengan menggunakan ilmu kedokteran forensik yang terbaik yang kami miliki, kami yakinkan bahwa kami bersifat independen tidak terpengaruh dari apapun, tidak ada tekanan apapun, sehingga kami bisa bekerja secara leluasa dan bisa menyampaikan hasilnya dalam kurun waktu 4 minggu,” ujar dr Ade Firmansyah.

sesuai dengan hasil pemeriksaan, baik dari autopsi, dari pemeriksaan pencahayaan, maupun dari mikroskopik, tidak ada luka-luka di tubuh Brigadir J selain luka-luka akibat kekerasan senjata api.

Baca juga: Hasil Autopsi Ulang, 2 Tembakan Mematikan Diterima Brigadir Yosua

Baca juga: Hasil Autopsi Brigadir Yosua, Dokter Forensik Pastikan Hanya Luka dari Senjata Api

“Jadi semua luka yang ada di tubuh korban yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana, kami sudah pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api,” jelasnya.

Luka-luka yang ada di tubuh Brigadir J ini jelas masih bisa diidentifikasi, baik sebagai luka tembak masuk maupun luka tembak luar.

“Forensik tidak melihat arah tembakan tapi arah masuknya peluru ke dalam tubuh jenazah, setidaknya ada 5 luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar,” terangnya lagi.

Artinya ada peluru yang bersarang di tubuh Brigadir J

Selain itu dr Ade Firmansyah juga mengatakan terdapat dua luka yang fatal yaitu di dada dan di kepala.

Hal tersebut yang disinyalir dapat langsung menyebabkan kematian.

Sementara terkait adanya organ yang pindah tempatnya, yakni organ otak yang ternyata ada di perut jenazah Brigadir J, hal tersebut dijelaskan dr Ade Firmansyah.

“Apa yang didapatkan pada di tubuh korban yang jelas sudah dikembalikan di tubuh korban dan memang ada hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran.”

“Karena banyak luka-luka yang ada di tubuh korban, yang jelas tidak ada organ yang hilang semua dikembalikan di tubuh jenazah,” lanjut dr Ade Firmasnyah.

Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal di rumah Ferdy Sambo, di Jakarta, 8 Juli 2022.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved