Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Kasus Ferdy Sambo, Rapat 20 Menit Sebelum Eksekusi Brigadir J, Hadir Putri, Bharada E, Bripka RR
Terungkap rapat tertutup Irjen Ferdy Sambo Cs sebelum mengeksekusi Brigadir J alias Brigadir Yosua. Rapat yang dilakukan di lantai 3 itu membahas
TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap rapat tertutup Irjen Ferdy Sambo Cs sebelum mengeksekusi Brigadir J alias Brigadir Yosua.
Rapat tertutup itu dipimpin Ferdy Sambo di rumah pribadinya Jalan Saguling III.
Rapat yang dilakukan di lantai 3 itu membahas skenario untuk menghabisi Brigadir J diikuti Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka R atau Ricky Rizal dan Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Putra Siregar Tidak Keberatan dengan Hukuman 6 Bulan Penjara
• Biodata dan Profil Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Tersangka Tewasnya Brigadir Yosua
Fakta ini diungkapkan kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy.
Menurut Ronny, kasus kematian Brigadir J ini merupakan satu rangkaian peristiwa hukum yang memang saling berkaitan dan tidak bisa melihatnya secara sepotong-sepotong saja.
Ronny menjelaskan, dalam kasus ini Bharada E tidak dapat berbuat banyak, karena memang kliennya mendapat perintah saat berada di rumah Jalan Saguling III setelah pulang dari Magelang.
Bharada E satu mobil dengan Putri Candrawathi, Susi asisten rumah tangga Putri Candrawathi, Bripka RR dan Kuat Maruf saat pulang dari Magelang hingga rumah pribadi di Jalan Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dari rekaman CCTV yang beredar, Ferdy Sambo di hari itu datang lebih dulu di rumah pribadi. Tak lama disusul oleh rombongan Putri Candrawathi dari Magelang.
Brigadir J juga terpantau di CCTV gunakan kaus putih dan ikut angkat-angkat barang rombongan dari mobil ke dalam rumah pribadi Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ronny mengungkapkan, dalam rapat kilat tersebut diketahui Putri Candrawathi ada di rumah pribadi di Jalan Saguling.
"Yang diketahui oleh klien saya adalah, bahwa saudari PC ini memang ada di rumah di Saguling dan ada juga di TKP. Menurut klien saya, rangkaian cerita itu, ibu ini ada di lokasi," ujar Ronny dikutip dari tayangan YouTueb TV One (20/8/2022).
Baca juga: Kasus Ferdy Sambo, Peran Putri Candrawati Siapkan Uang Tutup Mulut Terkait Tewasnya Brigadir Yosua
Baca juga: Kasus Ferdy Sambo, Kondisi Putri Candrawathi Terus Menurun sejak 3 Hari Terakhir
Tak hanya itu, pada rapat kilat tersebut, Bharada E adalah peserta terakhir yang dipanggil masuk.
"Klien saya (Bharada E, red) dipanggil ke dalam suatu ruangan meeting, ruangan rapat, bahwa ternyata memang sudah ada Ibu PC ini membicarakan mengenai tentang almarhum Yosua," kata Ronny.
Bharada E mengaku menghadiri rapat dalam durasi sangat singkat. Meski demikian, saat keluar dari rumah Saguling, Bharada E sudah mendapat perintah untuk mengesekusi Brigadir J di rumah dinas.
"Waktunya sangat pendek. Klien saya menerima perintah itu, kemudian sampai ke TKP (rumah dinas, red) kurang 20 menit. Bharada E menyampaikan di TKP atau rumah sebelumnya di rumah Saguling ada ibu PC," terang dia.