Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Pengakuan Bharada E Berubah Lagi Soal Posisi Tangan Brigadir J Saat Dieksekusi

Pengakuan Bharada E soal posisi Brigadir Yosua saat dieksekusi berubah lagi, Dulu disebut di belakang kepala, kini jadi di depan dada.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
CAPTURE KOMPAS TV
Pengacaranya Bharada E yang baru, Ronny Talapessy, mempraktikkan posisi tangan Brigadir Yosua saat dieksekusi di rumah Ferdy Sambo 

TRIBUBJAMBI.COM, JAMBI - Pengakuan Bharada E soal posisi Brigadir Yosua saat dieksekusi berubah lagi.

Kepada Deolipa Yumara sat masih jadi kuasa hukumnya, Bharada E mengungkapkan Brigadir J dalam posisi berlutut dengan posisi tangan di belakang kepala.

Sementara kepada pengacaranya yang baru, Ronny Talapessy, Bharada E mengungkapkan posisi tangan Brigadir Yosua di depan dada.

"Posisi tangannya seperti ini," kata Ronny, sambil mempraktikkan dua tangan terbuka di depan dada, seperti gestur seseorang sedang menolak sesuatu.

Pernyataan itu disampaikan Ronny ke Kompas TV, yang ditayangkan di Channel Kompas TV, Rabu (17/8/2022).

"Bukan begini," tambah Ronny, mempraktekkan tangan di belakang kepala.

Dia dua kali mempraktikkan posisi tangan dari Brigadir Yosua Hutabarat tersebut, yang dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo.

Ronny kemudian menyebut Bharada Eliezer di depan Brigadir Yosua pada masa mengerikan itu.

Baca juga: Tangis Ibu Brigadir Yosua Pecah di Pemakaman: Jadi Pahlawan Kau Sayangku!

Baca juga: Bendera Merah Putih Dibentangkan di Makam Brigadir Yosua

"Bharada Elizer yang menembak," ungkap kuasa hukum ketiga Bharada E tersebut.

Sementara soal posisi Irjen Pol Ferdy Sambo kala momentum itu, tidak dijelaskan Ronny.

Menurutnya itu lebih layak disampaikan oleh penyidik.

"Materi penyidikan biar yang berhak yang menyampaikan," katanya.

Sementara itu, Ketua Komnas HAM Ahmaf Taufan Damanik, mengaku sudah bertemu Ferdy Sambo.

Dia menyebut mencecar Irjen Pol Ferdy Sambo soal perbuatannya memerintahkan anak buah untuk membunuh Brigadir Yosua Hutabarat.

"Saya bicara dengan saudara FS," ucapnya.

Dia menekan Sambo yang melibatkan anak muda dengan pangkat terendah untuk melampiaskan kemarahan.

Pada pertemuan itu, ucapnya, Ferdy Sambo pun mengungkapkan penyesalan.

"Saya menyesal, saya minta maaf," kata Ahmad Taufan menirukan pernyataan Ferdy Sambo.

Baca juga: Perubahan Gestur Istri Ferdy Sambo Usai Brigadir Yosua Hutabarat Dieksekusi

Baca juga: Foto Brigadir Yosua Dikelilingi 770 Lilin, Aliansi Cipayung Jambi Ungkapan Rasa Sedih dan Kecewa

Bahkan, mantan Kadiv Propam itu, juga dia sebut menunjukkan ekspresi penyesalan.

"Dia mengakui (bersalah) dan dia menangis," kata Ketua Komnas HAM itu.

Perubahan Gestur Putri Candrawati

Ada perubahan mencolok pada gestur Putri Candrawati istri Ferdy Sambi, sebelum dan sesudah Brigadir Yosua Hutabarat dieksekusi.

Hal itu terlihat jelas pada rekaman CCTV di garadi rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, yang kini telah beredar luas.

Ketika rombongannya baru tiba dari Magelang, Jumat (8/7/2022), Putri terlihat berjalan dengan tegap.

Perbedaan gestur Putri Candrawati, sebelum dan sesudah Brigadir Yosua tewas dieksekusi atas perintah Ferdy Sambo.
Perbedaan gestur Putri Candrawati, sebelum dan sesudah Brigadir Yosua tewas dieksekusi atas perintah Ferdy Sambo. (CAPTURE HARIAN KOMPAS/KOLASE)

Tangan kanannya membawa tas, kepala tegap menatap ke depan.

Dia berjalan diiringi ajudannya, di antara dua mobil yang parkir di garasi itu.

Rombongan istri Ferdy Sambo tiba di rumah itu pada pukul 16.40 WIB.

Demikian juga saat meninggalkan rumah itu menuju rumah dinas, terlihat masih dengan kondisi dan gestur yang sama.

Baca juga: Drama Melankolis Ferdy Sambo, Menangis di Hadapan Sejumlah Orang, Ngaku Dizolimi

Baca juga: Drama Sebelum Ferdy Sambo Tersangka, Seorang Komjen Akan Mundur Bila Bos Brigadir J Tidak Dijerat

Terpantau ibu PC meninggalkan rumah mewah tersebut pada pukul 17.05 WIB.

Sementara saat kembali lagi ke rumah itu, diduga setelah Brigadir Yosua dieksekusi oleh komplotan suaminya, ada perubahan besar pada mimik dan gestur Putri.

Dia datang dengan pakaian berbeda, tas ditenteng dengan menggunakan tangan kiri.

Ibu PC yang diantar ajudan kembali ke rumah pribadi tersebut, tiba pukul 17.23 WIB.

Kepalanya tak lagi tegap saat berjalan, tapi lebih banyak menunduk selama melewati garasi mobil itu.

Selain itu, saat berjalan di antara dua mobil yang ada di garasi, terlihat tangan kanan selalu menyentuh mobil, seperti sedang berusaha menopang tubuhnya.

Dia juga berjalan lebih lambat dibanding saat baru tiba dari Magelang. (*)

Baca juga: PROFIL dan Biodata Brigadir Yosua Hutabarat, Polisi yang Meninggal Di Rumah Kadiv Propam

Baca juga: Fakta Baru, Brigadir J Dieksekusi Dalam Kondisi Berlutut di Rumah Ferdy Sambo

Baca juga: Pengacara Baru Sebut Bharada E Kecewa Pada Deolipa, Kasus Kematian Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved