Gibran, Wali Kota yang Berani Copot Masker Paspampres Pemukul Sopir Truk
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba melepas paksa masker yang dikenakan Paspampres pemukul sopir truk.
TRIBUNJAMBI.COM, SOLO - Apa jadinya ketika masker yang dikenakan oleh Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres tiba-tiba dibuka paksa oleh orang lain? Itulah yang dilakukan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kepada Paspampres yang disebut memukul sopir truk.
Kejadian Gibran Rakabuming Raka mencopot masker Paspampres itu terjadi sesaat sebelum anggota Paspampres bernama Heri Misbah mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memukul sopir truk dihadapan para awak media.
Baca juga: Siapa Sosok Praka Izroi Paspampres yang Dimarahi Petugas PPKM? Tetap Sopan Walau Diamuk Oknum Polisi
Secara tiba-tiba, Wali Kota Solo itu berjalan mendekati Heri Misbah dan langsung mencopot secara paksa masker yang dikenakan olehnya agar wajah Misbah bisa terlihat.
Tarikan Gibran itu membuat tali masker putus.
Tindakan "langka" Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Joko Widodo tersebut didasari niat menunjukkan sosok anggota Paspampres yang melakukan pemukulan itu kepada publik.
Usai melepas masker Heri Misbah, Gibran berdiri dibelakang dengan kedua tangannya bersedekap di depan dada.
Selama Heri meminta maaf dan memberikan keterangan kepada awak media, Gibran terus dalam posisi tersebut seraya melihat Heri dari belakang.
Anggota Paspampres tersebut hanya diam dan langsung mengucapkan kata permintaan maafnya.
"Saya mengakui, saya salah saya minta maaf atas kesalahan saya dan tidak akan mengulangi kesalahan saya. Saya mohon maaf dan minta maaf kepada Bapak yang saya pukul dan keluarganya mohon maaf, karena perbuatan saya mungkin menyakiti hati dan keluarganya. Kepada warga Solo saya minta maaf, terima kasih," kata Misbah di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (12/8/2022).
Tapi, Gibran sepertinya belum puas dengan ucapan maaf tersebut.
"Bagi saya belum selesai. Mereka minta maafnya karena beritanya viral. Kalau enggak viral mereka enggak mungkin minta maaf," tegas Gibran Rakabuming Raka saat di Balai Kota Solo, seperti dikutip dari Kompas.com.
Anggota Paspampres tersebut merupakan anggota Tim Advance, yang bertugas di Kota Solo, Jawa Tengah.
Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku tak terima ada warganya yang diperlakukan kasar, terlebih kejadian pemukulan itu berada di Kota Solo.
Baca juga: Prabowo Sarankan Gibran Maju Pilgub DKI atau Jateng
Meski demikian, perihal sanksi yang bakal diberikan kepada Heri disebutnya merupakan kewenangan dari Komandan Paspampres.
"Kalau saya nggak terima warga digituin. Tugasku ngelindungi warga, urusannya Paspampres dengan komandan," tegasnya.