KLHK Gelar Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 Provinsi Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bertekad membangun kembali hutan tropis basah di Indonesia.

Hal tersebut bagian dari Rencana Operasional Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 yang menjadi momentum, untuk mempercepat proses penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan sekaligus memenuhi target pemenuhan emisi gas rumah kaca.

Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU)/Kehutanan dan Penggunaan Lahan lainnya  digelar di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (10/8).

Plt Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK Ruandha Agung Sugardiman, dalam sambutannya mengatakan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20 menjadi momentum mewujudkan tindakan kolektif untuk berani mengatasi tiga krisis planet yaitu krisis iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan kelebihan populasi manusia.

Ia menyebut Indonesia akan terus bergerak dalam rangka meningkatkan upaya pengurangan emisi secara kolektif.

"Melalui aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik serta peran penting untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem dalam memberikan manfaat untuk adaptasi dan mitigasi iklim sambil memastikan perlindungan sosial dan lingkungan," kata Ruandha.

Selain presidensi G20, Tahun 2022 juga telah dilaksanakan pertemuan internasional Stockholm +50 di Swedia yang menandai 50 tahun Konferensi Stockholm.

Ia mengatakan pertemuan tersebut mengundang Kepala Negara dan Menteri Lingkungan Hidup sedunia. Pertemuan tersebut menandai dialog pertama negara industri dan negara berkembang, yang membahas pertumbuhan ekonomi, pengendalian pencemaran, dan kelangsungan hidup manusia di seluruh dunia, sekaligus menandai ditetapkannya 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Pembentukan United Nations on Environment Programmes (UNEP).

Baca juga: Temui Serikat Buruh, Edi Purwanto: Kami Selalu Berpihak pada Kepentingan Buruh dan Rakyat

Baca juga: Pemkot Jambi Bagikan 2.657 Tanaman Cabai dan 20 Rak Hidroponik, Maulana: Ini Stimulus

"Berangkat dari semangat G20 dan Deklarasi Stockholm kita telah memprakarsai Indonesia FOLU Net Sink 2030 atau kita singkat dengan IFNET 2030. IFNET 2030 ini terdiri dari strategi dan pendekatan dimana, pada tahun 2030, tingkat penyerapan sektor FOLU di Indonesia akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi. Sementara, setelah tahun 2030, Sektor FOLU ditargetkan untuk lebih menyerap Gas Rumah Kaca (GRK), sehingga jika dikombinasikan dengan kegiatan pengurangan emisi GRK dari sektor lain, akan mencapai emisi karbon netral/net-nol pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jambi, melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ariansyah, mengatakan Pemerintah Provinsi Jambi dalam melaksanakan pembangunan berupaya mengimplementasikan Konsep Ekonomi Hijau.

"Konsep ekonomi hijau bertujuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pertumbuhan inklusif dan merata, ekosistem yang sehat sehingga dapat memberikan jasa lingkungan, serta pengurangan emisi gas rumah kaca," kata Ariansyah. (Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik)

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Temui Serikat Buruh, Edi Purwanto: Kami Selalu Berpihak pada Kepentingan Buruh dan Rakyat

Baca juga: Selain Migas, ini Komoditi Unggulan Ekspor Provinsi Jambi Juni 2022

Baca juga: Tempat Wisata Jambi Menara Gentala Arasy, Destinasi Terbaik di Kota Jambi yang Wajib Dikunjungi