DPRD Provinsi Jambi
Harga Sawit di Jambi Anjlok, Dewan Sebut Imbas Belum Pulih Keran Ekspor ke Luar Negeri
Anggota DPRD Provinsi Jambi menyebut, anjloknya harga komoditas kelapa sawit saat ini imbas belum pulihnya keran ekspor ke luar negeri.
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Anggota DPRD Provinsi Jambi menyebut, anjloknya harga komoditas kelapa sawit di pasaran nasional saat ini imbas belum pulihnya keran ekspor ke luar negeri.
Diketahui, sebelumnya Pemerintah Pusat telah membuat kebijakan untuk menghentikan ekspor CPO kelapa sawit ke negara kerja sama Indonesia.
"Anjloknya harga TBS sawit saat ini masih terimbas pelarangan ekspor beberapa waktu lalu. Memang kita sedikit kecewa dengan kebijakan pemerintah pusat yang sedikit emosional membatasi ekspor keluar negeri. Imbasnya saat ini ekspor masih belum pulih betul," kata Rudi Wijaya anggota Komisi II dari Fraksi PKS Dapil Bungo-Tebo.
Untuk mengatasi hal itu, dirinya berharap semua pihak harus segera mencari solusi untuk mengatasi anjloknya harga TBS sawit ditingkat petani tersebut.
Dirinya juga meminta pada pihak perusahaan dan pabrik kelapa sawit agar tidak membeli TBS petani tidak terlalu membebani petani dibawah.Jangan memikirkan keuntungan sendiri, namun juga melihat kondisi dan keluhan para petani.
"Kita melihat petani kita memang sudah hampir putus asa dengan anjloknya harga TBS tersebut. Jika harga sawit dibawah Rp1000 sudah tidak sebanding dengan biaya pupuk dan proses pemanennya. Kita melihat petani sawit semua nya mengeluh," tutupnya.
(Tribun Jambi.com/ Hasbi Sabirin)
Baca juga: Gubernur Jambi akan Undang Kepala Daerah dan Asosiasi Pengusaha Sawit Bahas Kenaikan Harga TBS
Baca juga: Harga Sawit di Batanghari Rabu (3/8/2022) Masih Rp 1.200 Per Kg
Baca juga: Langkah Zulkifli Hasan Naikkan Harga Sawit Menjadi Rp2.000 Buat Petani Jambi Semringah
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News