Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Terungkap Alasan Brigadir Yosua Dibunuh, Kuasa Hukum Ungkap Soal Iri

Terungkap dugaan motif dibalik tewasnya Brigadir Yosua beberapa waktu lalu.

Editor: Heri Prihartono
Kolase Tribunnews.com/Istimewa
Kolase tangkapan layar saat Brigadir Yosua menangis dan ketakutan lewat video call dengan Vera Simanjuntak. 

TRIBUNJAMBI.COM - Terungkap dugaan motif dibalik tewasnya Brigadir Yosua beberapa waktu lalu.

Hingga kini tewasnya Brigadir Yosua masih menjadi misteri, berikut dugaan motif pembunuhan itu.

Kuasa hukum Brigadir Yosua Kamaruddin Simanjuntak ungkap dugaan motif pembunuhan itu.

Kamaruddin membeberkan dugaannya terkait motif skuad lama melontarkan ancaman pembunuhan kepada Brigadir J.

Ia menduga rasa iri kepada kesuksesan Brigadir J dalam berkarir menjadi pemicunya.

Karir Brigadir J dianggap bagus.

"Jadi motifnya ini sudah lama iri. Karena almarhum ini kan terampil mulai dari Jambi," ucap Kamaruddin.

"Kemudian ditempatkan di Pidum Subdit III Bareskrim Polri. Kemudian oleh Bapak Ferdy Sambo selaku Dirtipidum dibawa lagi menjadi ajudan karena keterampilannya dan kecekatannya," ujar Kamaruddin.

"Kemudian dia (Brigadir Yosua )  dipercaya sebagai ajudan, melebihi yang lainnya. Sampai-sampai adiknya juga disukai oleh Bapak Ferdy maupun oleh ibu," kata Kamaruddin.

 

Adik Brigadir J dimaksud adalah Bripda LL Hutabarat yang juga bertugas di Jakarta.

"Sehingga yang lain iri sehingga membikin gesekan-gesekan untuk mengadu domba, kan begitu," kata Kamaruddin.

Pernyataan Berlawanan

Di sisi lain  Putri Candrawati istri  Ferdy Sambo menuding  pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua.

Hingga kini Putri Candrawati terguncang atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua.

Hal ini dikatakan Arman, Kuasa hukum Putri Candrawathi.

Dia menyebut menyebut psikis Putri terguncang saat mendengar suara tembakan di rumahnya.

Meski Putri Candrawati pun disebut tidak melihat tembak-tembakan antara


"Melihat sudah pasti tidak karena kan posisi klien kami di dalam kamar dan ketakutan. sangat ketakutan dan suara tembakan didengar," kata Arman Hanis dikutip dari Youtube TV One, Selasa (2/8/2022)..

Putri Candrawati sedang berada di dalam kamar saat peristiwa tembak-tembakan terjadi.

Putri mengaku ketakutan dan mendengar suara tembakan tersebut.

"Waktu ketakutan itu klien kami berteriak minta tolong, dan setelah itu menelepon Pak Ferdy Sambo," ungkap Arman Haris.

Saat itu kondisi Putri Candrawathi masih sangat terguncang.

"Sampai semalam juga saya melihat kondisinya masih sangat terguncang," Arman.

Arman pun menjelaskan alasan kliennya sangat ketakutan.

Arman menjawab pertanyaan mengenai Brigadir J yang berstatus ajudan Ferdy Sambo leluasa masuk ke ruang pribadi atasannya.

"Kalau saya tanyakan kembali ya, bahwa itu pikiran kita. Pikiran kita semua itu pikiran normal ya, bahwa ada seorang ajudan berani masuk ke ruangan pimpinannya. Yaitu pikiran normal ya," kata Arman.

"Saya enggak menyampaikan bahwa ada yang tidak normal di sini. Tetapi itu pikiran normal kita semua bahwa ada seorang ajudan berani masuk ke ruangan pimpinannya. Silahkan tanya kepada ahlinya lah kenapa ada ajudan yang berani masuk dan melecehkan pimpinannya," lanjut Arman.

Arman lalu menjelaskan lokasi kejadian tembak-tembakan antara Brigadir J dan Bharada E berada di rumah dinas bukan kediaman pribadi Ferdy Sambo.

 

Artikel Ini Diolah dari Tribunnews.com

Baca juga: Terungkap Keberadaan Istri Ferdy Sambo, saat Brigadir Yosua Ditembak Mati

Baca juga: Buntut tewasnya Brigadir Yosua, Kini Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari Kasatgassus

Baca juga: Kantong Kemih dan Pankreas Brigadir Yosua Hilang, Kuasa Hukum Bakal Buat Laporan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved