Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Isi Permohonan Visum Untuk Brigadir Yosua dari Kapolres, Cuma Sebut Luka di Dada
Permohonan visum et repertum dari Kapolres Jakarta Selatan terkait kematian Brigadir Yosua Hutabarat, hanya menyebut ada luka tembak di dada.
Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
"Jadi hanya yang berprofesi sebagai dokter atau tenaga medis yang boleh melihat. Jadi di jam-jam terakhir apabila ada keluarga, atau orang yang bisa dipercaya atau pengamat boleh, yang penting profesinya dokter atau di bidang kesehatan," ungkapnya.
Peluang itu dimanfaatkan dengan menghadirkan utusan keluarga yang memenuhi kriteria, yakni Herlina Lubis dan Martina Aritonang.
Mereka mencatat semua kondisi yang terjadi di tubuh Brigadir Yosua selama autopsi ulang digelar.
"Yang mereka catat itu sudah hasil kerjasama dengan dokter-dokter forensik (beberapa rumah sakit RSCM dan lain sebagainya)," sambung Kamaruddin.
Jadi, catatan itu adalah kesepakatan banyak dari ahli forensik yang ada dalam proses autopsi jenazah Brigadir J.
Yang mencengangkan, Kamaruddin menyebut tidak ditemukan Brigadir J saat autopsi di kepala dilakukan.
"Tidak ditemukan otaknya, yang ditemukan itu ada retakan berjumlah enam di dalam kepala itu."
Di belakang kepala, terangnya, ada benjolan bekas lem, setelah lemdibuka ada lubang yang tembus di hidung yang telah dijahit.
Kamaruddin pun menyebut ini tidak sesuai pernyataan Karo Penmas Divisi Humas Polri yang menyebut bahwa Brigadir Yosua melakukan baku tembak dengan Bharada E.
"Inilah salah satu bukti yang membantah pernyataan Karopenmas yang menyatakan bahwa ada tembak-menembak dari atas ke bawah," jelas Kamaruddin. (*)
Baca juga: Sarmauli Ingatkan Istri Ferdy Sambo Punya Hak, Presiden Minta Kematian Brigadir Yosua Diusut Tuntas
Baca juga: Komnas HAM Sindir Pengacara Brigadir J soal Komunikasi dengan Vera Simanjuntak: Kroscek Mana Datamu
Update berita terbaru Tribunjambi.com di Google News.
Berita terbaru tentang penyidikan kematian Brigadir J bisa disimak di Topik Brigadir Yosua Tewas Ditembak.