Besok JNE akan Buka Suara Terkait Penimbunan Beras Bansos di Depok, Ada Pihak akan Disomasi
Penemuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden di lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat masih dalam pengusutan.
TRIBUNJAMBI.COM - Penemuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden di lahan kosong di wilayah Sukmajaya, Depok, Jawa Barat masih dalam pengusutan.
Diperkirakan beras bantuan presiden ini berjumlah 3.675 kilogram atau 289 karung.
Diperkirakan bantuan beras itu dikubur pada November 2021.

Mulanya, sembako yang terkubur di kedalaman 3 meter itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022).
Selain beras, ditemukan pula sembako berupa minyak goreng, tepung terigu, dan telur.
Saat ditemukan, bahan-bahan pokok tersebut sudah dalam keadaan busuk dan berjamur.
Saat diperiksa polisi pada Senin (1/8/2022), pihak JNE mengaku bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran sembako bantuan presiden itu.
”JNE bekerja sama dengan vendor, namanya PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dilansir dari Kompas.id, Selasa (2/8/2022).
Dalam kontrak kerja sama antara JNE dan DNR itu, pihak JNE dipercaya menyalurkan bantuan sosial dengan jumlah mencapai ratusan ribu ton.
Peran JNE dalam kontrak kerja sama tersebut sebagai jasa ekspedisi yang bertugas mengantar beras bansos kepada warga yang namanya sudah ada dalam daftar penerima bantuan sosial.
Baca juga: Benarkah Amerika Serikat Terlibat Langsung pada Perang Ukraina-Rusia?
Baca juga: Kompolnas Sebut Timsus Sudah Periksa Irjen Ferdy Sambo Terkait Tewasnya Brigadir J, Apa Hasilnya?
Ratusan ribu ton beras yang sudah jadi tanggung jawab penyaluran oleh JNE itu kemudian diambil pihak JNE ke gudang Bulog di Cakung, Jakarta Timur.
Di saat pengambilan beras bansos oleh JNE, ada gangguan dalam perjalanan akibat hujan deras.
”Sehingga, beras ini dikatakan dalam kondisi rusak. Beras yang basah itu, menurut JNE, jadi tanggung jawab JNE dan sudah diganti oleh JNE dengan paket lain yang setara,” kata Zulpan.
Polisi, kata Zulpan, masih mendalami pengakuan dari JNE terkait beras yang basah, rusak, dan telah diganti tersebut.
Polisi belum mendapat data terkait jumlah beras yang rusak dan beras yang ditimbun JNE.
”Keterangan ini belum didukung dengan dokumen. Baru keterangan dalam pemeriksaan. Ini akan kami dalami lagi,” kata Zulpan.
Sembako yang terkubur dalam di lapangan KSU Depok itu ditemukan pada Jumat (29/7/2021) pekan lalu.
JNE Express akan Konpres besok
JNE akhirnya akan buka suara soal timbunan sembako bantuan presiden yang ditemukan terkubur di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.
JNE Express akan menjelaskan soal langkahnya mengubur sembako itu dalam konferensi pers yang akan digelar pada Kamis (3/8/2022) esok.
Konferensi pers akan digelar pukul 14.00 WIB di Jakarta Utara. Hal itu diketahui dari undangan yang dibagikan tim Media Relations Departemen JNE Express kepada Kompas.com.
Dalam undangan itu disebutkan bahwa penjelasan akan disampaikan langsung oleh Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi Soeprapto, Vp of Marketing JNE Eri Palgunadi, serta kuasa hukum JNE Hotman Paris Hutapea.
Ada dua topik yang akan disampaikan dalam konferensi pers itu.
Pertama, JNE akan menyampaikan hak Jawab atas pemberitaan penimbunan paket bantuan sosial yang dikubur di Kawasan Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Kedua, JNE bersama kuasa hukumnya juga akan menyampaikan somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melakukan fitnah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bungkam Berhari-hari, JNE Beri Penjelasan Resmi soal Timbunan Bansos Presiden Kamis Besok",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kompolnas Sebut Timsus Sudah Periksa Irjen Ferdy Sambo Terkait Tewasnya Brigadir J, Apa Hasilnya?
Baca juga: Edi Purwanto Minta PetroChina Kolaborasi Pembangunan untuk Daerah dari CSR
Baca juga: Komnas HAM Beberkan Komunikasi Terakhir Brigadir J dengan Kekasihnya, Sanggah Pernyataan Kuasa Hukum