Benarkah Amerika Serikat Terlibat Langsung pada Perang Ukraina-Rusia?

Amerika Serikat dituding terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina. Tudingan ini dilontarkan Rusia pada Selasa (2/8/2022).

Editor: Suci Rahayu PK
(FILIPPO MONTEFORTE / AFP)
Tentara Rusia berpatroli di Perevalnoye Ukraina. Rusia bertindak tegas terhadap tentaranya yang ogah perang di Ukraina 

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat dituding terlibat secara langsung dalam perang di Ukraina.

Tudingan ini dilontarkan Rusia pada Selasa (2/8/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia juga menyebut seorang wakil kepala intelijen militer Ukraina yang telah mengakui bahwa Washington telah mengoordinasikan serangan rudal HIMARS.

"Semua ini tidak dapat disangkal dan telah membuktikan bahwa Washington terlibat langsung dalam konflik di Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh Reuters, Rabu (3/8/2022).

Joe Biden, Presiden Amerika Serikat menginginkan Ukraina mengalahkan Rusia.

Joe Biden juga berjanji akan terus memasok senjata ke Kyiv.

Terpisah, pejabat AS menolak konfrontasi secara langsung antara tentara AS dan Rusia.

Rusia juga mengatakan jika pemerintahan Joe Biden bertanggungjawab atas serangan rudal dengan sasaran penduduk sipil di wilayah yang dikendalikan pasukan Rusia di Ukraina Timur.

"Pemerintahan Biden bertanggung jawab langsung atas semua serangan roket yang disetujui Kyiv di daerah pemukiman dan infrastruktur sipil di Donbas dan daerah lain, yang telah mengakibatkan kematian massal warga sipil," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Komnas HAM Beberkan Komunikasi Terakhir Brigadir J dengan Kekasihnya, Sanggah Pernyataan Kuasa Hukum

Baca juga: Fraksi Gerindra Berharap Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah Berpihak pada Kepentingan Masyarakat

Sementara itu, Rusia dan Barat membingkai konflik di Ukraina dengan sangat berbeda.

Vladimir Putin menyebut serangan ke Ukraina sebagai operasi militer khusus, dan itu merupakan bagian pertempuran eksistensial dengan Barat yang hasilnya akan membentuk kembali tatanan politik global.

Sedangkan Kyiv dan sekutu Baratnya mengatakan bahwa klaim Vladimir Putin tidak berdasar dan tidak ada pembenaran untuk melancarkan perang tanpa alasan melawan negara berdaulat.

Baik Rusia maupun Ukraina tidak mengungkapkan kerugian selama berlangsungnya konflik tersebut.

Secara terpisah, Intelijen AS memperkirakan sekitar 15.000 orang Rusia telah tewas sejauh ini dalam perang di Ukraina, atau bisa dikatakan sama dengan jumlah korban tewas Soviet selama pendudukan Moskow di Afghanistan pada 1979-1989.

Sementara itu, pada Selasa (2/8/2022), Ukraina menerima bantuan tambahan berupa sistem peluncur roket ganda buatan Jerman dan AS.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved