Nanang dan Rusdi Diorder Gali Lubang Septic Tank Ternyata untuk Timbun Bansos. Geram Merasa Tertipu

Kasus dugaan penimbunan sembako di Kota Depok terus bergulir hingga sekarang, pria bernama Nanang Firmansyah dan Rusdi ternyata yang

Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA
Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). Sembako tersbut dipendam di dalam tanah sedalam 3 meter. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kasus dugaan penimbunan sembako di Kota Depok terus bergulir hingga sekarang, pria bernama Nanang Firmansyah dan Rusdi ternyata yang menggali lubang untuk penguburan sembako yang berisi beras, telur, minyak dan tepung terigu tersebut. Nanang Firmansyah dan Rusdi awalnya menggali lubang berukuran lebar dua meter dengan kedalaman 1,5 meter. Kepada wartawan, Nanang mengaku awalnya ia mendapat orderan untuk menggali lubang septic tank oleh seorang bernama Dadung.

"Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank," jelas Nanang, Selasa(2/8).

Selanjutnya, Nanang pun mengerjakan penggalian lubang ini selama dua hari. Ia mengingat, pekerjaan galian lubang ini dilakukan pada tahun 2020.

"Sudah lama kalau tidak salah tahun 2020. Jadi begitu kelar gali langsung saya tinggal dan enggak ada yang dikubur. Kedalamannya waktu itu satu setengah meter, lebar dua meter. Saya kerjain sama Rusdi, dua hari kerjain siang," ujarnya.

Selesai menggali, Nanang berujar dirinya diupah oleh orang dari kantor jasa pengiriman yang ada di seberang lokasi penggalian. "Dibayar Rp 1,5 juta buat dua orang. Jadi masing-masing Rp 750 ribu seorang," ungkapnya.

Dadung seorang pria yang mengorder Nanang dan Rusdi menggali menjelaskan bahwa awalnya dirinya diminta untuk mencarikan penggali tanah oleh orang dari kantor jasa pengiriman barang JNE yang ada di seberang lokasi penemuan. "Intinya minta cari tenaga, tapi kebetulan saya tidak siap tenaga kuli akhirnya saya cari teman ini (Nanang dan Rusdi)," ujarnya.

Dadung mengungkapkan, orang tersebut meminta dirinya untuk mencari tukang gali tanah untuk karena hendak membuat septic tank. Ia sama sekali tidak diberitahu jika lubang hasil galian dua rekannnya bakal digunakan untuk menimbun sembako bantuan presiden sampai satu kontainer.

"Gali lubang septic tank. Kalau soal bayaran langsung ke Nanang sama Rusdi, saya enggak tahu," jelasnya.

Dadung pun kesal dan merasa telah ditipu. "Ya iya saya merasa dibohongi seperti itu. Awalnya kan bilang septictank, kalau tahu untuk itu kan kita juga tidak mau," bebernya.

"Yang jelas saya disuruh, tetapi saya tidak punya tenaga akhirnya saya arahkan ke Nanang dan Rusdi," tegasnya lagi.

Bukan Kemensos

Sembako yang diduga ditimbun dan ditemukan terpendam di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, diduga bukan berasal dari bantuan presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerial Sosial, Dadang Iskandar saat mengecek langsung timbunan sembako itu di lokasi.

"Kalau lihat dari kemasannya sama, tapi seinget saya zaman Pak Menteri Juliari, itu kita sudah minta sama Bulog barang bantuan yang disalurkan ke masyarakat dari bulog menggunakan dana Kemensos itu pasti berlabel bantuan presiden melalui Kemensos, itu cirinya," ujar Dadang.

Lebih lanjut, Dadang mengatakan bahwa menyoal JNE yang diduga pemilik timbunan sembako ini, pihaknya tak pernah menjalin kerjasama dengan perusahaan jasa pengiriman barang ini. "Diduga bukan (bantuan presiden yang disalurkan lewat Kemensos). Karena gini pada saat penyaluran itu kan melalui Bulog. Kita tidak ada kerjsama dengan JNE," kata Dadang.

"Bulog juga kerjasamanya dengan SSI, tapi mungkin SSI di subcon lagi melalui JNE. nah itu yang kami tidak paham. Jadi diduga ini bukan barang milik Kemensos," timpalnya lagi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved