Femalenial

Novita Sari Aktivis Perempuan Jambi, Pernah Diteror Pelecehan Akun Tak Dikenal

Novita Sari, seorang aktivis perempuan yang memiliki ketertarikan atas segala hal berkaitan dengan pendampingan kekerasan hingga kehidupannya korban.

ISTIMEWA
Novita Sari aktivis perempuan Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Novita Sari, seorang aktivis perempuan yang memiliki ketertarikan atas segala hal berkaitan dengan pendampingan kekerasan hingga kehidupannya korban.

Ia mengenal dunia aktivis perempuan sejak di bangku perkuliahan, sebagai Menteri Gerakan Pemberdayaan Perempuan di kampusnya.

"Semakin mendalami tentang perempuan, semakin merasa ini menarik dan penting. Secara pribadi, Novi percaya dan memandang kalau perempuan hari ini masih banyak yang mengalami ketidak adilan," jelas dia.

Kondisi-kondisi sosial yang tidak menguntungkan untuk perempuan kerap ia temui.

Kata dia, seperti halnya pemikiran-pemikiran yang ia temui dari sesuatu yang kecil saat berkuliah.

"Misalnya mau shalat di mushola kampus yang kecil, remeh itu ya. Mau shalat di masjid yang lagi ada pembangunan, ramai bapak-bapak tukang. Terus mereka mencagil para perempuan," kata dia.

Selama jadi mahasiswa, Novita lebih sering mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Terlebih organisasi tersebut membawa isu perempuan di dalamnya.

Baginya, sering berkegiatan di luar rumah merupakan terapannya yang sudah terinspirasi sosok ibu kandungnya.

Almarhumah ibu Novi merupakan perempuan dengan jiwa sosial yang tinggi.

"Ibu suka aktif di kegiatan-kegiatan bermasyarakat di pengajian, di kelurahan. Dan ndak pernah membatasi diri ikut acara-acara. Salutnya walaupun ibu Novi tidak tamat pendidikan SD. Bahkan hanya sampai kelas dua SD," ungkapnya.

"Jadi Novi merasa apa yang Novi dapatkan sekarang ini karena peran almarhumah ibu walaupun terbatas secara pendidikan dan ekonomi, tetapi punya kemauan yang kuat untuk maju," lanjutnya.

Lahir dan dibesarkan oleh sosok perempuan yang dipanggil ibu berkarakter kuat, Novita tumbuh jadi perempuan berkarakter.

Ia yang tidak terlalu dekat dan memiliki waktu khusus terbentuk dalam keluarganya, secara tidak langsung mengalihkan perhatiannya pada hal-hal positif.

Sedari Novita menduduki bangku pendidikan sekolah dasar atau SD, ia selalu mengikuti kegiatan organisasi.

"Namun ibu Novi nggak pernah melarang apapun kegiatan yang Novi lakukan. Bahkan ketika kuliah, di rumah itu cuma untuk numpang tidur," katanya.

Dari situlah ia mencoba ikuti banyak kegiatan yang menarik minatnya, seperti halnya beragam organisasi kampus dan luar kampusnya.

Baginya, berorganisasi bagaikan candu, dan berhenti berkegiatan adalah rindu.

Ikut beragam kegiatan, ia selalu bertemu orang baru dengan banyak latar belakang dan karakteristik dalam berorganisasi.

"Tapi nggak ada satupun sosok yang benar-benar Novi kagumi. Terlebih dalam organisasi kampus, Novi bahkan anggap ya apapun kegiatannya itu ilmu yang perlu diserap," ia menuturkan.

Keluar dari kampus ia semakin jatuh cinta dengan membela dan memperjuangkan hak perempuan.

Kerap ia mendampingi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan dalam hal fisik, psikis, terlebih akibat korban kejahatan seksual.

"Kadang perempuan itu mengerti apa yang benar, dan salah. Tapi akalnya itu kalah dari pada perasaannya," ucap dia.

Ia menginginkan perempuan-perempuan yang ditemuinya paham bagaimana mengendalikan hal penting dalam hidupnya.

Panjang mimpinya untuk merangkul para perempuan.

Bahkan kedepannya harapan adanya tempat bagi perempuan yang butuh didampingi adalah bagian dari perjuangannya.

"Novi pengen punya Yayasan Rumah Aman untuk Perempuan. Mereka bisa mendapatkan haknya dengan merasa aman akan dampingan yayasan yang Novi buat. Setidaknya kalau Yayasan, ada finansial jangka panjang untuk kehidupan para perempuan yang Novi tampung," katanya.

Apalagi kalau memiliki relawan ataupun staf, ia dapat memberi setidaknya sedikit biaya penghidupan bagi mereka.

Jalannya menjadi seorang pemerhati dan pejuang hak perempuan bukan sekadar omongan kosong.

Atau bahkan menjalani kegiatan menjadi pejuang perempuan dengan mudah, mulus, serta tanpa hambatan apapun.

Ia bahkan belakangan ini mendapatkan teror kecil dari berbagai akun tak dikenal yang berbau pelecehan seksual terhadap perempuan.

Bicara soal kehidupan pribadi, tentu sebagai manusia yang tertarik dengan lawan jenis Novita juga melewati masa itu.

Tidak mudah baginya yang ingin memerdekakan hak perempuan, tetapi menghadapi godaan terjerat asmara.

Tetapi karena ia berlabuh pada tempat yang kurang tepat, maka suatu ketika sadarlah ia dibuat oleh jeratan asmara yang terasa tak manis.

"Novi sempat cukup lama nggak bisa pakai akal sehat suka sama orang. Sampai-sampai Novi ngikutin apa yang dia mau, Novi belikan. Ngakunya minjam, tapi nggak balik-balik," ucap dia.

Sekarang bagaimanapun, siapapun itu yang mendekatinya sepertinya Novita tak gentar dengan tipu muslihat berkedok cinta dan asmara.

"Memang Novi sadarnya kalau mau fokus berkarir dan aktif dengan tujuan tertentu itu nggak hanyut sama yang namanya laki-laki. Atau bakal terpecah," ucapnya.

"Walaupun kalau ditanya, Novi pasti punya pikiran soal menikah juga. Tapi ya nggak juga itu sebagai pemikiran yang mendesak sampai harus terus-menerus dipikirkan," kata dia.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis

Baca juga: Harapan Celine Evangelista terdahap Marshel:Jika tidak berjodoh, harus terus bersama

Baca juga: Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jambi Beri Pandangan Akhir Terkait Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2021

Baca juga: Satuan Penanggulangan dan Satgas Penanganan DBD Kota Jambi Kembali Diaktifkan

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved