JITAC Komunitas Hobi yang Tak Lekang Oleh Waktu

Berawal dari serial anak asal Jepang Yonkuro Dash Emperor di era 1990an, mobil Tamiya mulai dikenal di Indonesia.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/M Yon Rinaldi
Komunitas Jambi Tamiya Comunity (JITAC). 

Saat ini JITAC beranggotakan 134 anggota yang biasanya ngumpul di Taniyah Store Jambi (TSJ ) yang lokasinya tidak jauh dari stadion Persijam.

Tidak hanya sekedar menyalurkan hobi saja, komunitas Tamiya di Jambi telah memiliki kompetisi rutin yang di kelolah profesional layaknya MotoGP.

Bernama Grand Prix, kompetisi ini terus bergulir setiap bulanya dengan mempertandingkan dua kelas berbeda, yaitu STB plus dan Look Danper.

Lucky boset mengatakan Grand Prix tidak beda dengan kejuaraan kelas dunia yang mana peserta mengumpulkan poin setiap serinya untuk menentukan juara umum di akhir musim kompetisi.

"Selain mendapatkan poin, pemenang di setiap serinya juga mendapatkan uang tunai," ujarnya.

Baiknya kompetisi Tamiya di Jambi membuat Anggota JITAC mampu berbicara ditingkat nasional. Tidak sedikit member JITAC menjuarai kejuaraan nasional.

Surya Yuda Tama member JITAC mengatakan dia tertarik kembali main Tamiya setelah lama.fakum karena di setiap kompetisi hadianya besar.

"Dulu pas kuliah di 2006 silam sempat fakum karena tidak ada tempat main Tamiya di Jambi, 2010 kembali main kerena sudah ada komunitas dan hadiah setiap serinya lumayan besar,"ungkapnya.

Menurut Yuda, mobil Tamiya saat ini sudah semakin komplek dan tidak sesimpel dulu lagi, itulah kenapa banyak orang dewasa yang menyukai hobi satu ini.

"Kalau dulu kita cuma merakit apa yang di sediakan, kalau sekarang banyak sekali sparepart nya, dan perlu analisa yang baik juga,"ujarnya.

"Jadi saat ini Tamiya sepertinya bukan mainan anak-anak lagi,' tambahnya.

Penghobi Tamiya minimal memiliki dua mobil, bahkan yang sudah sangat suka bisa memiliki puluhan mobil sebagai koleksinya dan sebagai alternatif di setiap kompetisi.

Untuk memodifikasi mobil Tamiya agar layak mengikuti kejuaraan minimal menghabiskan dana sekitar Rp 2 juta untuk satu mobil. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi )

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved