Renungan Kristen

Renungan Harian kristen - Mempersembahkan Kehidupan

Bacaan ayat: Roma 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai perse

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Mempersembahkan Kehidupan

Bacaan ayat: Roma 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Memahami cara umat Tuhan dalam Perjanjian Lama ketika memberikan persembahan kepada Tuhan, maka kita akan sedikit mengeryitkan dahi; betapa rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi.

Aturannya meliputi waktu yang sudah ditetapkan secara khusus, siapa yang boleh melayani, usia domba yang akan dipakai untuk persembahan, kondisi fisik domba tidak boleh cacat; belum lagi ritual yang harus dilakukan para imam sebelum menyampaikan persembahannya, dan lain-lain.

Hal ini yang menyebabkan praktik kolusi (persekongkolan) yang dilakukan para imam dan pedagang terjadi. Yesus murka terhadap praktik tersebut.

Para pedagang membawa kambing dombanya untuk disucikan dan diperjualbelikan di halaman Bait Allah, dan dengan harga yang tinggi serta umat harus membeli; sementara imam mendapatkan bagiannya.

Tepat jika Yesus menyebut mereka sebagai penyamun, yaitu perampok atau perampas dengan kedok persembahan kepada Tuhan.

Rumitnya ritual untuk memberi persembahan, mengingatkan kita berapa seriusnya persoalan dosa tersebut.

Setiap orang perlu berjuang untuk berkenan kepada Tuhan. Berbagai syarat dan aturan harus dipenuhi untuk memenuhi tuntutan kekudusan. Ironisnya, ritual tersebut harus diulang dan diulang setiap tahun dalam waktu tertentu demi terjaganya hubungan dengan Tuhan secara baik.

Kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib menjadi penyelesai persoalan dosa; sekali dan untuk selamanya.

Dalam terminologi Perjanjian Lama, Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Roma agar "mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."

Tentu Paulus tidak bermaksud bahwa jemaat harus memahami secara harfiah bahwa menjadikan tubuh sebagai korban bakaran di atas mezbah; yang Paulus maksudkan adalah persembahan kehidupan yang utuh kepada Tuhan.

Tubuh dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Pikiran dipakai untuk berfikir tentang kehidupan yang penuh harapan. Segala hal yang melekat pada tubuh dijadikan sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved