Tribun Wiki

Bangunan Makam Pahlawan Sultan Thaha Saifuddin di Tebo Memprihatinkan

Makam Pahlawan Sultan Thaha Saifuddin yang terletak di Ibu Kota Kabupaten Tebo kondisinya sudah mulai banyak yang rusak.

Penulis: Sopianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM/SOPIANTO
Bangunan Makam Pahlawan Sultan Thaha Saifuddin di Tebo Memprihatinkan 

Selain itu, pihak pemerintah Provinsi Jambi yang merupakan penanggung jawab atas makam tersebut juga terkesan tidak peduli karena sudah lima tahun menurut hamdan, biaya operasional dan alat pembersih tidak pernah diberikan, sehingga dirinya kesulitan untuk memotong rumput dan membersihkan makam secara maksimal.

Dirinya mengaku hanya menrima honor Rp 1 juta perbulan dari Pemda Tebo dan dibayar dua bulan sekali melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD).

"Kita cuma dikasih Pemda Tebo 1 juta, itupun cuma satu orang, dibayar 2 bulan sekali, padahal yang bekerja 3 orang menjaga makam," kata Hamdan.

Dari Provinsi tidak menganggrakan honor untuk penjaga makam, namun dirinya menyebut kata Provinsi itu dibayar oleh Kementeri Sosial.

Diakuinya Kementerian Sosial hanya membayar Rp 750 ribu perbulan, tidak rutin itu dibayar empat bulan sekali, namun tetap satu nama. Sedangkan yang bekerja dan menjaga Makam itu tiga orang.

Atap yang bocor itu sudah dilaporkan ke pihak provinsi beberapa tahun yang lalu tapi tidak ada tanggapan, bahkan perlengkapan untuk membersihkan makam saja tidak pernah diberikan lagi sejak lima tahun lalu.

Jika hal ini terus dibiarkan dan tidak diperdulikan terutama oleh Pemerintah Provinsi Jambi, maka tidak mustahil Makam Sultan Jambi atau makam Pahlawan Nasional asal jambi ini akan rusak dan hancur.

Perlu diketahui bahwa Sultan Thaha Saifuddin adalah sultan terakhir dari Kesultanan Jambi. merupakan pahlawan nasional asal Jambi yang dilahirkan pada pertengahan tahun 1816 di Keraton Tanah Pilih Jambi.

Pada tahun 1904, Belanda melakukan penyerbuan dan berhasil menyergap pasukan Sultan Thaha di dusun Betung Berdarah Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo.

Dalam penyerbuan itu, Sultan Thaha wafat dalam usia ke 88. Jasadnya dikebumikan di Muara Tebo yang kini dijadikan sebagai Makam Pahlawan Nasional Sultan Thaha Saifuddin.

Atas jasa-jasanya, Thaha Saifuddin diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 24 Oktober 1977 dengan Keppres No. 79/TK/1977. Namanya diabadikan sebagai nama Bandara di Jambi dan berbagai bangunan lainnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Tonton Video Polisi Asal Jambi Tewas Ditembak di Jakarta, Kondisinya Tragis

Baca juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat Indonesia untuk Lulusan D3 dan Lulusan S1

Baca juga: Kejari Tanjabbar Gelar Berbagai Rangkaian Kegiatan Peringati Hari Bhakti Adhyaksa ke-62

Baca juga: Puput Ceritakan Sisi Baik Doddy Sudrajat: Good deddy banget

Sumber: Tribun Jambi
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved