Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Ternyata, Sehari Setelah Brigadi Yosua Tewas Ditembak Polisi Ganti Dekoder CCTV Pos Keamanan
Polisi secara mendadak mengganti decoder CCTV di pos pengamanan Komplek Polri Duren Tiga tempat tinggal Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
TRIBUNJAMBI.COM - Tewasnya Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Kadiv Propam Polr Irjen Ferdy Sambo masih menyisakan misteri.
Pihak kepolisian sampai saat ini masih menyelidiki kasus penembakan yang membuat Brigadir Yosua tewas di rumah Irjen Ferdy Sambo tersebut.
Sementara, Brigadir Yosua sudah dimakamkan keluarganya di Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaraojambi, Jambi, Senin (11/7/2022).
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo, Rabu (13/7/2022) dan jajaran mengunjungi rumah duka dan bertemu dengan kedua orang tua Brigadir Yosua.
Saat ini, kasus penembakan yang membuat Brigadir Yosua tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.

Kabar terbaru, Ketua RT 05 RW 01 komplek Polri Duren Tiga, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto mengungkapkan fakta terbaru.
Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto bilang, ada aparat kepolisian mengganti alat dekoder CCTV yang ada di pos keamanan Komplek Polri Duren Tiga, rumah kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo berada.
Dijelaskan Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto, dekoder CCTV itu diganti pada Sabtu (9/7/2022), sehari setelah peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir Yosua di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos, ya dari mereka (yang ganti), saya tahunya hari Senin," katanya kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto menjelaskan, karena dekoder CCTV komplek diganti aparat kepolisian, ia tak bisa memutar ulang kejadian beberapa jam setelah kejadian penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Soal Kejanggalan Tewasnya Brigadir Yosua, Dua Petinggi Kompolnas Beda Pendapat
Sehingga, sebaga Ketua RT, Mayjen Pol (Purn) Seno Sukarto tidak mengetahui jenazah Brigadir Yosua diangkut menggunakan mobil ambulans atau mobil pribadi.
"Saya tanya sama Satpam, dia aja enggak tahu diganti yang baru, alatnya ininya itu. Mungkin karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos keamanan," ujarnya.
Pengamat Kepolisian Merasa Aneh
Sementara, Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto merasa aneh dengan pernyataan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.
Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan menjelaskan terkait kasus penembakan Brigadir Yosua hingga tewas oleh Bharada E.
Bambang Rukminto mengatakan, penyataan itu tidak masuk akal.
Bambang Rukminto merasa aneh seorang ajudan berani melecehkan istri bosnya.

Apalagi Brigadir Yosua sudah dua tahun mengawal istri Irjen Ferdy Sambo sekaligus menjadi sopirnya.
"Kalau pun muncul tembak-tembakan itu juga tidak masuk akal. Apakah tidak ada saksi lain di rumah dinas itu," Bambang Rukminto menjelaskan.
Bambang Rukminto sebut, tembakan dari Bharada E ke Brigadir Yosua sudah terukur dan dilakukan dari jarak dekat.
Sebab, faktanya 5 peluru melukai bagian tubuh Brigadir Yosua.
"Itu menjadi aneh, begitu cermat dan tepatnya. Seorang Tamtama menembak dengan lima peluru kena semuanya, apalagi dalam kondisi kepanikan," katanya.
Selain itu, Bambang Rukminto heran dengan ucapan Brigjen Pol Ahmad Ramadhan soal CCTV di rumah Ferdy Sambo yang mengalami kerusakan.
Sementara, Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua meminta Tim Khusus Mabes Polri bekerja secara independen dan transparan dalam kasus penembakan di Rumah Dinas Irjen Pol Ferdy Sambo.
"Saya minta Timsus Mabes Polri bekerja secara independen, demi terwujudnya kebenaran," katanya ditemui wartawan, Rabu (13/7/2022).
Samuel Hutabarat juga, menanggapi perkataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD terkait kasus penembakan anaknya.
Baca juga: Ayah Brigadir Yosua Ingin Keadilan Seadil-adilnya dan Kematian Brigadir J Tidak Direkayasa
Di mana, Mahfud MD mengatakan, kasus tersebut tidak bisa dibiarkan, penjelasam Polri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rangkaian peristiwanya.
Samuel Hutabarat berharap agar kebenaran segera terungkap dalam kasus ini.
Ia sebagai rakyat kecil berharap mendapat keadilan dan kejelasan atas kematian anaknya.
"Supaya ada kepuasan dan keadilan bagi rakyat kecil," kata Samuel Hutabarat, Rabu (13/7/2022).
Samuel Hutabarat mengapresiasi Presiden Joko Widodo, yang menanggapi dan memberi perhatian atas kasus ini.
"Bapak Jokowi sudah mendengar, dan beliau meminta agar diproses secara hukum," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Terungkap, Oknum Polisi Ganti Dekoder CCTV di Komplek Rumah Kadiv Propam Lokasi Penembakan
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku