Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Soal Kejanggalan Tewasnya Brigadir Yosua, Dua Petinggi Kompolnas Beda Pendapat
Ketua Kompolnas, Mahfud MD, dalam akun Instagram yang terverifikasi secara terang-terangan menyebut banyak kejanggalan di atas tewasnya brigadir yosua
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Independensi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan diuji dalam pengungkapan kebenaran tewasnya Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat.
Betapa tidak, baru sehari disebut Kapolri akan dilibatkan dalam tim gabungan untuk pengungkapan fakta, dua petinggi Kompolnas sudah beda pendapat.
Ketua Kompolnas, Mahfud MD, dalam akun Instagram yang terverifikasi secara terang-terangan menyebut banyak kejanggalan di dalam kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam.
Bahkan Mahfud mengatakan kasus ini tidak bisa dibiarkan mengalir begitu saja.
"Banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," tulis Mahfud MD.
Pernyataan itu disampaikannya untuk menjawab pertanyaan sejumlah wartawan yang menghubunginya, menanyakan kasus penembakan di rumah Kadiv Propam.
Saat ini Mahfud MD masih melaksanakan ibadah di Madinah. Respon menyampaikan itu sebagai pernyataan resminya untuk dikutip media.
"Sebagai Ketua Kompolnas, saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini, guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang," lanjutnya.
Baca juga: Polisi Sabotase CCTV Komplek, Dekoder Diganti Usai Insiden Penembakan. Ketua RT Kesal ke Polisi
Sementara Irjen (Purn) Benny Mamoto yang disebut Mahfud itu, pada pernyataan yang dikutip di Kompas TV mengatakan tidak ada yang kejanggalan pada peristiwa tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat di rumah Irjen Ferdy Sambo.
"Tidak ada (kejanggalan dalam peristiwa itu)," ucap Benny Mamoto di tayangan Kompas TV, Rabu (13/7/2022).
Dia mengatakan sudah melihat hasil olah tempat kejadian perkara dan pengumpulan data dan bukti dari para saksi.
Dia juga menyatakan itu setelah melihat foto-foto yang ada.
Jenderal Purnawirawan itu menyetujui dan sepakat dengan kronologi yang telah disampaikan kepolisian, termasuk soal pelecehan.
Terkait Yosua yang tidak mampu sekalipun tembakannya mengenai Bharada E, dia membuat kesimpulan karena pria yang tewas itu keadaan panik.
"Tidak fokus membidikkan senjatanya karena ketahuan. Di samping itu juga terhalang tangga," kata dia.