Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Psikolog Sebut Istri Irjen Sambo Sudah di BAP Terkait Pelecehan yang Akibatkan Polisi Tembak Polisi
Istri Kadiv Propan Irjen Ferdy Sambo disebut sebagai saksi kunci kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J alias Brigadir Yosua
TRIBUNJAMBI.COM - Istri Kadiv Propan Irjen Ferdy Sambo disebut sebagai saksi kunci kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J alias Brigadir Yosua alias Brigadir Nopriansah Yosua Hutabarat.
Aksi polisi tembak polisi yang terjadi pada Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB disebut polisi karena Brigadir Yosua melecehkan istri Kadiv Propam Irjen Fer dy Sambo, Putri Candrawathi.
Karena jadi saksi kunci, istri Kadiv Propam diperiksa Polres Metro Jakarta Selatan.
Keterangan istri Irjen Ferdi Sambo dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Ini seperti diungkapkan Novita Tandry yang mendampingi istri Kepala Kadiv Propam.
“Yang saya dapat informasi bahwa Ibu Putri Candrawathi sudah memberikan BAP (berita acara pemeriksaan) di Polres Jakarta Selatan. Kalau tidak salah beberapa hari yang lalu. (Sekitar) dua hari yang lalu,” ucap Novita Tandry dilansir dari KOMPAS TV, dikutip Kamis (14/7/2022).
Menurut Novita, Putri Candrawathi sudah menyampaikan soal pelecehan seksual yang dialami kepada penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.
Namun, sambung Novita, keterangan yang disampaikan Putri Candrawathi belum detail.
“Pelecehan seksual yang dialami ini juga sudah dituangkan di dalam BAP di Polres Jakarta Selatan,” kata Novita.
Novita lebih lanjut menyampaikan, istri Kadiv Propam saat ini masih membutuhkan pendampingan setelah apa yang dialaminya pada Jumat (8/7/2022).
“Pendampingan, psikologis, (Ibu Putri) tidak boleh ditinggal tentunya, apalagi Ibu Putri juga Ibu dari empat orang anak ya dan yang paling kecil itu masih berusia satu setengah tahun,” kata Novita.
Baca juga: Polisi Sebut Decoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Disita Penyidik
Baca juga: Kejanggalan Setelah Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir Yosua, Dekoder CCTV Diganti, Tak Ada Ambulans
Semuanya anaknya itu juga masih di dalam bangku sekolah.
"Yang semuanya tentu merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Pendampingan kepada empat orang anaknya ini juga sangat diperlukan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya aksi baku tembak polisi tembak polisi terjadi di rumah dinas Kadiv Propam antara Bharada E dan Brigadir Yosua.
Polisi tembak polisi ini menewaskan Brigadir Yosua.
Baku tembak itu terjadi karena dipicu aksi pelecehan yang diduga dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, istri Kadiv Propam berteriak karena Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat memasuki kamar pribadinya.
Bukan hanya itu, Brigadir J diduga berusaha melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata.
“Ibu berteriak minta tolong, akibat teriakan tersebut Brigadir J panik dan keluar dari kamar. Kemudian mendengar teriakan dari Ibu, maka Bharada E yang saat itu berada di lantai atas menghampiri,” kata Ramadhan.
Ramadhan menuturkan posisi Bharada E dengan Brigadir J berjarak 10 meter.
Bharada E yang berada di lantai atas, bertanya ada apa ke Brigadir J, namun direspons dengan tembakan.
“Akibat tembakan tersebut, terjadilah saling tembak dan berakibat Brigadir J meninggal dunia,” ujar Ramadhan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diperiksa Polisi, Istri Kadiv Propam Telah Beri Kesaksian Dugaan Pelecehan Seksual Brigadir J",
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Polisi Sebut Decoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Disita Penyidik
Baca juga: Satu Partai Bakal Merapat ke Koalisi Indonesia Bersatu, Viva: Masih Proses Belum Ijab Kabul
Baca juga: Kejanggalan Setelah Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir Yosua, Dekoder CCTV Diganti, Tak Ada Ambulans