Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Ibu Brigpol Nofriansyah Masih Diselimuti Duka, Terus Menangis dan Tidak Bisa Dibiarkan Sendiri

Duka mendalam masih menyelimuti Rosti Simanjuntak, ibu Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat, anggota polisi asal Jambi yang tewas dalam insiden penemba

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG
Rosti Simanjuntak, ibu Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat saat dicek kesehatannya oleh tim Biddokkes Polda Jambi 

Samuel Hutabarat, menceritakan, sejak mendapat kabar meninggalnya Yosua, ibu korban tidak henti menangis. Sejak kali pertama mendapat kabar kematian Yosua, keluarga besar sedang berada di kampung halaman, Padang Sidimpuan, Sumatera Utara.

Mendapat kabar duka itu, keluarga Yosua langsung pulang ke Jambi. Sepanjang perjalanan dari Padang Sidimpuan menuju Jambi, ibu kandung almarhum Yosua menangis terus. Tidak kurang 20 jam sang ibu menangis tanpa henti.

"20 Jam di jalan, itu menangis terus sampai ke Jambi. Di Jambi menangis terus, kalau gak ada teman bicara, teringat anaknya, menangis lagi," kata Samuel.

Ibu korban, masih belum sepenuhnya menerima putra kesayangannya meninggal dunia. Apalagi meninggalnya karena dibunuh. Ia pun tampak berusaha bersabar meski berat, ketika mengikuti serangkaian acara pemakaman korban secara adat batak toba.

Saat pemakaman anaknya, mengenakan baju hitam, dan sarung dipakai, Rosti berupaya tegar mengikuti acara adat.
Raut wajahnya sangat memperlihatkan duka mendalam, lesu.

Ia pun terus mendengarkan penghiburan dari sejumlah keluarga dan kerabat yang hadir saat prosesi pemakaman, pada Senin (11/7/2022).

Pandangannya tampak kosong, duduk di keramaian dan minim mengeluarkan suara.

Hari ke dua, atau pada Selasa 12 Juli 2022, tidak tampak perubahan di raut wajah ibu korban. Ia masih banyak diam, tidak merespon orang di sekelilingnya.

Ia hanya tampak sesekali berjalan di sekeliling rumahnya, membereskan sampah bekas kunjungan tamu.

Hari ini adalah hari ke-6 Brigpol Nofriansyah pergi meninggalkan keluarga besar untuk selamanya.

Sampai saat ini, ibu korban belum bicara ke awak media. Hanya ayah dan bibi korban yang masih terbuka dan berbicara.

Baca juga: Polisi Sebut Decoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Disita Penyidik

Baca juga: Kejanggalan Setelah Baku Tembak yang Tewaskan Brigadir Yosua, Dekoder CCTV Diganti, Tak Ada Ambulans

Ia tidak bisa dibiarkan seorang diri, Samuel meminta pihak keluarga lainnya untuk selalu berada di samping ibu korban untuk mendampingi dan mengajak berbicara.

"Kalau dibiarkan sendirian, pasti nangis. Jadi harus ditemani, diajak ngobrol untuk mengalihkan pikirannya," kata Samuel.

Samuel menganggap ini proses yang berat bagi dirinya, khususnya sang istri. Almarhum merupakan anak yang paling baik dan menurut.

Kata Samuel, anaknya selalu berupaya membuat kedua orangtuanya tersenyum, tidak pernah memperlihatkan wajah kelelahan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved