Brigadir Yosua Tewas Ditembak

Brigadir J Tewas Pada Kasus Polisi Tembak Polisi, KontraS Sebut Ada 7 Kejanggalan

kejanggalan Brigadir Josua versi KontraS: 1. disparitas waktu yang cukup lama diumumkan ke publik. 2. kronologi polisi berubah-ubah. 3. Luka sayatan

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI/IST
Ibu Brigadir Yosua Hutabarat menangis di depan makam anaknya, saat ziarah, Rabu (13/7/2022) 

Menurut Kontras, keterangan keluarga ini, yang juga disertai bukti foto, sangat bertolakbelakang dengan keterangan kepolisian.

"Hal ini berlainan dengan keterangan kepolisian yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh luka dari lima tembakan," ucap Rivanlee Anandar, Wakil Koordinator Kontras, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Penembakan Brigadir J, Keluarga Syok Puluhan Polisi Tiba-tiba Datangi Rumah Korban Malam Hari

Baca juga: Brigadir J Diduga Lecehkan Istri Kadiv Propam, Kadiv Propam Tidak di Rumah Saat Kejadian

Pelecehan Dianggap Tak Wajar

Dikutip dari Kompas, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai dugaan pelecehan seksual adalah kejahatan yang paling pelik dipecahkan.

Sebab, ungkap Reza, biasanya kejahatan seksual terjadi di tempat tertutup, yang sepenuhnya dianggap dikuasai pelaku.

Reza menilai ada beberapa hal tidak lazim terjadi dalam dugaan pelecehan seksual yang berujung penembakan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dia berpandangan insiden yang terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan itu dilakukan di lokasi yang berpotensi adanya saksi.

Rumah tersebut juga dinilai sebagai zona aman yang tidak bisa dikuasai pelaku, apalagi dilengkapi CCTV.

"Maka itu sungguh-sungguh pertimbangan memilih lokasi kejahatan yang sangat amat buruk. Ini pemikiran yang spontan muncul di kepala saya usai membaca pemberitaan," kata Reza dikutip dari Kompas TV di siaran Sapa Indonesia Pagi, Kamis (14/7/2022).

Catatan bahwa dugaan pelecehan sungguh-sungguh berlangsung di tempat tidak lazim.

Walau begitu, pakar psikologi forensi ini menyebut bukan tidak mungkin juga pelecehan bisa terjadi di tempat seperti itu.

Sementara itu pihak keluarga hingga kini masih belum bisa meyakini soal motif dan kronologi tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat yang disampaikan polisi.

Banyak cerita yang dianggap tidak janggal, dan bertolakbelakang dengan bukti yang dilihat keluarga.

Baca juga: Ayah Brigadir Yosua Ingin Keadilan Seadil-adilnya dan Kematian Brigadir J Tidak Direkayasa

Baca juga: Mahfud MD Sentil Polri, Banyak Kejanggalan Tewasnya Brigadir Yosua di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Pihak keluarga kini menuntut agar kebenaran benar-benar dihadirkan ke publik.

"Seandainya anak saya salah, tak seharusnya dibunuh dan disiksa begitu," kata Samuel Hutabarat, Ayah Brigadir Yosua.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved