Kasus PMK dI Sarolangun Melonjak jadi 12 Kasus, Terbanyak di Wilayah Ini

Laporan wartawan tribunjambi.com, Abdullah Usman

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Angka kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sarolangun mengalami peningkatan signifikan.

Dinas Peternakan Sarolangun mencatat saat ini ditemukan 12 kasus PMK dari semula hanya 2 kasus. 

Dikatakan Sekretaris Dinas Peternakan Kabupaten Sarolangun Asnawi, menuturkan berdasarkan hasil monitoring pihaknya terkait kasus PMK di Kabupaten Sarolangun mengalami peningkatan. 

"Dari beberapa hari terakhir kasus PMK di Sarolangun terus bertambah, dari 2 menjadi 12 kasus terdeteksi. Kebanyakan terjangkit pada sapi bali, " ujarnya, Rabu (8/6/2022).

Dimana 12 kasus yang ditemukan tersebut berada di wilayah Singkut dan Kelurahan Sukasari. Namun tidak menutup kemungkinan di wilayah sekitar juga rawat terjangkit virus tersebut. 

"Dimana radius aman penyebaran virus PMK ini berjarak 10 km, " ujarnya. 

Terkait kondisi tersebut berbagai upaya pencegahan dilakukan, muli melalui tindakan preventif, kuratif dan melakukan jemput bola ke lapangan melakukan pengecekan kesehatan para hewan hewan tersebut.

Baca juga: Pemprov Jambi Rencanakan Vaksinasi PMK Akhir Juni

Terkait tempat isolasi sendiri, secara khusus tidak ada namun biasanya di kalangan petani itu pasti ada tempat untuk isolasi terutama di kawasan eks transmigrasi yang memiliki lahan yang luas untuk isolasi. 

"Namun yang harus diantisipasi atau menjadi himbauan bagi para peternak, dalam tahap isolasi hewan terjangkit agar tidak mendekati hewan yang sehat. Karena dapat membawa virus tersebut, " jelasnya. 

Dalam proses isolasi sendiri memakan waktu yang cukup panjang, bisa satu minggu atau bahkan lebih dari itu. 

"Dari 12 sapi yang terpapar tadi sebagian masih dipantau di isolasi, namun ada juga sebagian yang sudah dipotong," pungkasnya. (usn)

Baca juga: Di Tengah Kasus PMK Disnakkan Sarolangun Upayakan Penekanan Harga Daging

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News