Tren Kasus DBD di Batanghari Meningkat, Tercatat 5 Kasus Aktif Dalam Perawatan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari mengimbau masyarakat untuk mewaspadai demam berdarah dengue atau DBD. 

Penulis: A Musawira | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Musawira
Kadinkes Batanghari dr.Elfi Yennie 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Batanghari mengimbau masyarakat untuk mewaspadai demam berdarah dengue atau DBD

Tercatat jumlah orang terkena DBD pada Januari hingga Juni 2022 sebanyak 28 orang.

Terbaru, 1-5 Juni 2022, Dinkes Batanghari mencatat lima orang terkena DBD dan masih dalam perawatan di RSUD Hamba Muara Bulian. 

Kepala Dinkes Kabupaten Batanghari, dr Elfi Yennie mengatakan saat ini masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan sebab tren kasus DBD meningkat.

Dia menyebut pada awal Juni ini sudah ada lima kasus DBD sehingga total sudah ada 28 kasus sampai saat ini.

“Sangat berbeda dari kondisi tahun lalu, di mana pada 2021 tercatat hanya 8 kasus. Jadi waktu itu kita sudah sangat baik dalam penanganan DBD ini,” katanya saat dikonfirmasi pada Selasa (7/6/2022).

Untuk meningkatkan kewaspadaan Dinkes Batanghari melakukan dengan beberapa cara, paling penting adalah memutus rantai penularan.

Baca juga: Kasus DBD di Tebo Meningkat, Ini Upaya yang Dilakukan Dinkes

“Kita ketahui yang menjadi penularan DBD ini adalah nyamuk aedes aegypti. Jadi segala hal untuk memutus penularan melalui nyamuk kita lakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau yang disebut 3M menguras, menutup dan mendalur ulang barang-barang bekas,” jelasnya.

Elfi berujar akan mulai mendekati masyarakat melalui puskesmas setempat untuk menyosialisasikan prilaku hidup baik dan sehat melalui PSN.

“Karena ini langkah yang paling efektif untuk memutus rantai dan mencegah penyebaran DBD,” ujarnya.

Diketahui wilayah yang sudah terserang kasus DBD yaitu di Kecamatan Muara Bulian. Kecamatan ini menjadi daerah penyumbang terbanyak kasus DBD

“Saat ini ke 5 pasien yang sedang dirawat di rumah sakit kondisinya sudah mulai membaik. Rata-rata usia produktif 15-40 tahun,” pungkasnya.

Baca juga: Lima Orang Postif DBD, Pj Bupati Tebo Langsung Tinjau ke RSUD

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved