Kasus DBD di Tebo Meningkat, Ini Upaya yang Dilakukan Dinkes
Kasus Demam Berdarah Degue (DBD) di Kabupaten Tebo meningkat dari sebelumnya.
Penulis: Sopianto | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM,MUARA TEBO- Kasus Demam Berdarah Degue (DBD) di Kabupaten Tebo meningkat dari sebelumnya.
Hal itu dibenarakan oleh Ari Setiawan Kabid P2P Dinas Kesehatan Tebo. "Iya dalam seminggu ini ada peningkatan kasus DBD sekitar 8 kasus," jelasnya kepada wartawan Selasa (7/6/2022).
Melihat kondisi kasus DBD semakin meningkat pihak Dinkes lakukan rapat dengan Pj Bupati Tebo, upaya yang dilakukan saat ini adalah pencegahan, penanganan dan penggulangan.
Dijelaskan Ari, untuk pencegahan sudah dilakukan leanding sektor untuk menggelar BSN kembali.
Untuk penaganan sendiri pihaknya sudah melakukan fogging di setiap wilayah yang terkena DBD, selajutnya dilakukan penelitian ekologi untuk memutus mata rantai.
Sedangkan untuk pasien yang sakit, sudah dilakukan penangan di RSUD Tebo.
"Kalau persoalan obat pihak Rumah Sakit yang tahu, cuman kami dapat laporan kemarin Insya Allah obatnya cukup," jelas Ari.
Kemudian dirinya menyebut, kasus DBD di Kabupaten Tebo sudah 53 orang perhari ini. Dengan rincian 4 di rawat di Rumah Sakit Umum Sultan Thaha Saifuddin Tebo, 1 orang dewasa meninggal dunia.
"Menurut data yang kami terima yang sudah sembuh 48 orang," jelasnya.
Baca juga: Kasus DBD di Tebo Meningkat, Dinkes Jelaskan Penyebabnya
Melihat cuaca di Tebo saat ini panas, Ari menduga pasien yang sedang dirawat ini ada kasus impor.
"Kami sedang melakukan penelitian ekologi, karena riwayat dari Pasien ini, berpergian dari luar wilayah," katanya.
Dirinya menyebut, kasus yang paling banyak terkena DBD diwilayah Puskesmas Teluk Rendah Kecamatan Tebo Ilir dan Kecamatan Tebo Tengah.
"Di wilayah Puskesmas Teluk Rendah ada sekitar 22 kasus, di Tebo Tengah ada 17 kasus," pungkasnya.(Tribunjambi.com/Sopianto)