Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Tetap Bertahan Karena Roh Kudus

Bacaan ayat: Filipi 2:8 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram Kasih Kristen
Ilustrasi renungan Kristen 

Tetap Bertahan Karena Roh Kudus

Bacaan ayat: Filipi 2:8 (TB) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Kalau diperlakukan tidak baik, sampai kapan harus bertahan? Kalau secara terus menerus diperlakukan tidak baik, sampai kapan harus bertahan? Kalau berulang-ulang menghadapi situasi yang jauh dari harapan, sampai kapan harus menahan diri?

Pertanyaan tersebut alamiah ditanyakan setiap orang yang terus berjuang untuk bertahan. Beberapa orang akhirnya menyerah; beberapa yang lain hidup dalam derai air mata; sementara yang lain memilih untuk pergi, meninggalkan sumber masalah dan berharap memperoleh suasana baru yang menjanjikan kebahagiaan.

Setiap orang memang mendapat kebebasan untuk memilih jalan kehidupan untuk bahagia, sukses dan sejahtera; jauh dari segala hal yang membuat menderita dan harus berderai air mata.

Faktanya, cobalah bertanya pada setiap rumah, ketok pintunya dan tanyakan, "Apakah rumah ini bebas dari derita?"

Dipastikan setiap wajah yang membuka pintu akan sepakat berkata, "Kami pernah menderita!"

Penderitaan akan selalu ada selama kita hidup; respon kitalah yang menentukan hasilnya. Dalam panasnya air mendidih, telur akan menjadi keras sementara beras akan menjadi lembut.

Jika harus bertahan, sampai kapan dan tolok ukur apa yang harus dipakai, sementara perihnya hati terasa tidak tertahankan?

Paulus memberikan tips kepada Jemaat Filipi agar memandang kepada Yesus Kristus. Pertama, tentang identitas diri-Nya sebagai Firman Allah yang menjadi manusia, merupakan pilihan tindakan paling kontroversial dalam sejarah kehidupan manusia.

Seakan menjadi pilihan yang tidak masuk akal, namun logis untuk dipahami.

Apakah yang menjadi dasar pilihan tindakan tersebut? Injil Yohanes memberikan penjelasan bahwa Allah melakukan tindakan tersebut didasarkan pada kasih.

Kedua, dalam konsep pemikiran manusia dalam konteksnya ketika Yesus berkarya di bumi, pilihan-Nya adalah menjadi hamba.

Posisi terendah dalam hidup masyarakat, tidak berharga dan diabaikan dalam kehidupan sosial.

Tidak ada yang lebih rendah lagi dalam posisinya sebagai hamba, dan itulah yang dipilih Allah ketika menjadi manusia. Bahkan mengalami kematian di kayu salib.

Jika Allah telah meneladankan pilihan demikian, tentu tidak pada tempatnya kita yang hanya manusia menjadi angkuh dengan berfikir tentang harga diri sehingga merasa dilecehkan ketika harus berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

Dengan menjadi manusia, itu pilihan yang paling tidak menyenangkan dalam ukuran manusia; namun itulah pilihan Allah dalam rangka penyelamatan.

Pertanyaan selanjutnya, mungkinkah kita mampu? Pasti mampu bertahan karena Roh Kudus akan memampukan.

Mintalah pertolongan Allah, maka Ia dalam karya Roh Kudus akan menolong dan meberikan penghiburan agar kita bertahan, dalam situasi sesulit apapun. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved