Pemilihan Presiden 2024
Prabowo Bertemu Surya Paloh, Pengamat Pesimis Kedua Partai Berkoalisi di Pilpres 2024
Pertemuan kedua tokoh itu disebut juga membahas tentang Pemilihan Presiden 2024.
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu, Rabu (1/6/2022).
Pertemuan kedua tokoh itu disebut juga membahas tentang Pemilihan Presiden 2024.
Arah koalisi kedua partai diprediksi bakal terjadi.
Namun, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai kecil kemungkinan itu terjadi.
Ahmad Khoirul Umam mengatakan, besar kemungkinan pertemuan terkait dengan agenda politik 2024.
Baca juga: Soal Koalisi Gerindra dan Partai Nasdem, Prabowo Subianto: Kita Komit Bersama-sama
"Ini jelas bukan pertemuan seremonial. Besar kemungkinan terkait penjajakan koalisi menuju 2024," katanya kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Dikatakan Ahmad Khoirul Umam, Prabowo Subianto dan Surya Paloh memangmemang memiliki kedekatan tersendiri.
Sebab, mereka pernah menjadi kader Partai Golkar hingga akhirnya sama-sama keluar dan membentuk partai masing-masing.
Tapi, kata Ahmad Khoirul Umam, walau dekat dan ada indikasi melakukan pertemuan terkait agenda politik, menurut Umam, kecil kemungkinan kedua partai berkoalisi.
Sebab, Prabowo Subianto dan Surya Paloh memiliki cara pandang dan model pendekatan yang jauh berbeda.
Baca juga: Saat Prabowo Bertemu Surya Paloh Ungkapkan Isi Hati: Calon Presiden Tidak Harus Saya
Pada Pemilihan Presiden 2019, Surya Paloh menjadi satu tokoh selain Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang terus mengingatkan bahaya eksploitasi politik identitas.
Saat Prabowo Subianto mengajukan proposal untuk masuk ke pemerintahan Presiden Joko Widodo jilid 2 pun, satu yang keberatan adalah Surya Paloh.
"Jadi, cairnya suasana silaturahmi Paloh-Prabowo hari ini sejatinya diletakkan di atas visi politik kebangsaan yang berbeda secara fundamental. Namun, dalam politik, selalu ada kemungkinan," kata Ahmad Khoirul Umam.
Selain itu, Surya Paloh ketua umum partai politik yang sejak awal ingin menjadi King Maker.
Ahmad Khoirul Umam menilai, Surya Paloh tak mau langkahnya dikunci oleh pihak-pihak yang ingin mencapreskan diri mereka masing-masing.
Ini menjadi alasan mengapa Partai Nasdem sejak awal menolak bergabung dengam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Golkar-PAN-PPP, yang sejak awal ingin mengunci langkah pencapresan Airlangga Hartarto.
"Dalam konteks pertemuan Paloh-Prabowo, saya juga berkeyakinan Paloh menolak dikunci langkahnya demi pencapresan Prabowo," ujarnya.
Baca juga: Ini Kata Prabowo Usai Gelar Pertemuan Tertutup 4 Jam Bersama Surya Paloh, Sepakat Berkoalisi?
Selain dari itu, pertemuan keduanya tetap baik dalam politik.
Setidaknya dapat meminimalisasi potensi gesekan di akar rumput ketika kedua partai berada di koalisi berbeda dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Sehingga proses rekonsiliasi politik pasca Pemilu 2024 bisa dilakukan lebih efektif," kata Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto dan Surya Paloh bertemu di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, pertemuan itu tidak menutup kemungkinan membicarakan soal kerja sama politik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
