Berita Tanjabbar
Seekor Sapi di Desa Purwodadi Kabupaten Tanjabbar Terkonfirmasi Positif Virus PMK
Berita Tanjabbar-Satu ekor sapi milik warga di Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) positif..
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Satu ekor sapi milik warga di Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) positif terjangkit virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Tanjabbar, Fauziah.
Ia menjelaskan bermula ditemukan sapi yang mati mendadak, kemudian pihaknya mengirim dua sampel untuk dilakukan uji lab, dan hasil labnya telah keluar pada 23 Mei lalu.
"Ada satu ekor sapi kita yang kena di Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi ya, ada hasil lab nya keluar positif PMK," ujarnya, Jumat (27/5/2022).
Namun memang sapi ternak yang terkonfirmasi positif tersebut ditemukan telah dalam keadaan mati.
Setelah terkonfirmasi positif dari lab pihaknya sudah melaksanakan antisipasi dengan melakukan Bio Security dan disinfeksi alat-alat serta ternaknya sendiri.
"Untuk daerah yang di sekitar situ kita untuk IB (Inseminasi Buatan) dan kegiatan lain juga ditiadakan dulu, dan kita juga sudah buat edaran, kemudian ini juga udah kita lapor ke dinas Perternakan Provinsi," jelasnya.
Lebih lanjut untuk mengantisipasi hal adanya penularan juga memperketat lalu lintas ternak, ternak yang ada di Purwodadi tidak diperbolehkan keluar dahulu, dan tidak boleh ada ternak yang masuk ke Purwodadi.
Sedangkan untuk indikasi bisa terkena PMK Fauziah mengatakan diduga karena kandang sapi tersebut berada dekat dengan lalu lintas mobilisasi.
"Karena ini virus bisa jadi karena daya tahan tubuh ternak lemah jadi kena," ungkapnya.
Setelah dilakukan pengecekan di dalam kandang tersebut, dari 10 sapi memang didapati bahwa sapi berjenis kelamin betina yang mati tersebut sebelumnya juga telah sakit.
"Dari awal datang kondisi dia yang tidak fit, fisiknya lemah dari awal datang," kata Kasi Hewan, Julanda.
Sampai saat ini tidak ada lagi ditemukan, hanya satu yang mati tersebut.
"Cuma satu itu, jadi ada dua sampel yang kami kirim, yang satu itu positif yang mati, yang lain negatif," ungkapnya.
Diketahui sapi tersebut sudah cukup lama berada di Desa Purwodadi dan sudah beradaptasi, namun asal sapi tersebut dari Lampung.