Tribun Wiki

Fosil Ratusan Juta Tahun Ada di Merangin, Satu-satunya di Dunia

Fosil Araucarioxylon merupakan unsur geologi terbentuknya bumi yang berada Indonesia tepatnya di Desa Baru Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupat

ist
Wisatawan saat berfoto dengan Fosil Araucarioxylon yang merupakan unsur geologi terbentuknya bumi yang berada Indonesia tepatnya di Desa Baru Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi yang berumur sekitar 300 juta tahun. 

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Fosil Araucarioxylon merupakan unsur geologi terbentuknya bumi yang berada Indonesia tepatnya di Desa Baru Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin, Provinsi Jambi yang berumur sekitar 300 juta tahun.

Melihat dari Ensiklopedia Zaman Prasejarah, periode geologi pembentukan bumi dalam lima periode. Diantaranya masa Arkeozikum (4,5-2,5 miliyar tahun), Proterozoikum (2,5 miliyar-550 juta tahun), Paleozoikum (590-250 juta tahun), Mesozoikum (250-65 juta tahun), Kenozoikum (65 juta tahun-sekarang).

General Manajer Geopark Merangin, Agus Zainuddin menjelaskan bahwa fosil itu ialah pohon purba, dalam bahasa ilmiiahnya disebut Araucarioxylon.

Keunikan memfosilnya pohon purba itu diungkapkan Agus bahwa berkembang, mulai lahir, hidup dan mati ditempat yang sama.

"Fosil pohon purba yang disebut Araucarioxylon itu berumur sekitar 300 juta tahun, Fosil ini hidup, berkembang dan mati di tempat yang sama atau dalam istilah geologi disebut insito," ujarnya.

Pohon purba yang sudah membatu itu diperkirakan sudah berumur sekitar 300 juta tahun itu lebih tua dari pulau Sumatera yang berumur 127 tahun.

"Dulu Merangin ini lautan, ada Fosil kerang disitu. Usia Fosil itu lebih tua dari pulau Sumatera yang terbentuk sekitar 120 juta tahun lalu," ungkapnya.

Fosil itu diperkirakan terbentuk antara masa carbon akhir dan permian awal.

Fosil tersebut dikatakannya tidak ada dibelahan dunia manapun dan hanya ada di Merangin. Selain fosil pohon purba, yang terdapat di Kabupaten Merangin yakni fosil Kerang, dan Pakis yang berumur ratusan juta tahun.

Pakis yang ada saat ini sudah beberapa kali bermutasi. Hutan pertama di dunia tertutup saat terjadi letusan gunung sehingga terjadi pergeseran.

Untuk fosil Araucarioxylon hanya ada tiga di dunia dan yang bertahan hanya ada di Merangin. Sedangkan di Amerika Latin dan Cina telah punah.

Baca juga: Man United Harus Siapkan Dana Rp 384 Miliar Untuk Mengontrak Bek Barcelona Sergino Dest

Menuju Fosil dengan Arung Jeram

Buat pecinta arus deras, menuju Fosil Araucarioxylon hanya dapat ditempuh dengan jalur sungai dengan cara mengarung jeram.

Sehingga untuk menuju lokasi ini menjadi tantangan sendiri bagi penikmat alam. Sebab ibarat pepapatah, satu kali dayung dua pulau terlampaui.

Bagaimana tidak, selain menikmati arung jeram, pembaca tribun Jambi akan disuguhi keindahan alam yang masih terjaga rapi.

Menuju lokasi ini, dari Kota Bangko menuju Desa Baru Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap yang merupakan strart arung jeram membutuhkan waktu sekitar sekitar satu jam.

Dari lokasi titik awal yang merupakan taman Geopark Merangin itu sampai ke fosil itu pembaca harus mengarung di Sungai Batang Merangin sekitar satu jam.

Untuk informasi, di Desa Baru Air Batu terdapat dua komunitas yang menyediakan jasa arung jeram yakni Air Batu River dan Dua Sahabat.

Baca juga: Begini Hubungan Andhika Pratama dan Chandrika Chika yang Sebenarnya

Jadi Penilaian Unesco Global Geopark

Agus Zainuddin selaku GM Geopark Merangin menyebutkan Fosil Araucarioxylon merupakan salah satu penilaian Geopark Merangin menuju Unesco Global Geopark.

"Fosil Araucarioxylon itu merupakan ikon warisan geologi dari Geopark Merangin Jambi dan diusung menjadi Unesco Global Geopark, menjadi penilaian internasional," katanya.

Sebagaimana diketahui, tim Asesor dari Unesco Global Geopark akan kunjungi Bumi Tali Undang Tambang Teliti untuk menilai Geopark Merangin untuk dijadikan warisan dunia.

Rencana kedatangan tamu istimewa itu dibenarkan Andi Wijaya, Kabid Ekonomi dan Prasarana Wilayah Bappeda Merangin pada tahun 2022 ini.

"Benar, Asesor Unesco Global Geopark akan tiba di Merangin untuk menilai Geopark Merangin Jambi," katanya.

Kedatangan Asesor tersebut juga melihat situasi dan kondisi wabah. Jika wabah tersebut semakin meningkat, kemungkinan akan tertunda.

"Memang dalam surat dari Unesco sudah masuk beberapa waktu lalu, kedatangan mereka sudah direncanakan namun melihat situasi dan perkembangan pandemi di tanah air," ungkapnya.

Saat ini tim Asesor tersebut memantau perkembangan aktivitas di Geopark Merangin dengan melihat website terkait persiapan.

Hal yang dipersiapkan jelang kedatangan tim tersebut dengan melengkapi sarana dan prasarana yang ada dan menuju Geopark itu.

"Rencana perjalanan (intenari) nantinya seperti sebelumnya, mulai dari pusat Geopark (air batu) melewati air terjun sigerincing hingga Rantau Kermas (menginap) ," katanya.

Selain itu persiapan yang dilakukan itu dengan rapat bersama dinas terkait baik tingkat kabupaten dan provinsi.

"Nanti akan berlangsung Geopark go school dan school to Geopark, pelatihan guaide (pemandu wisata) sehingga nantinya tujuan Geopark berupa Edukasi, Konservasi dan Pemberdayaan ekonomi tercapai," tandasnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik, Jokowi: Kita Tahan-tahan Agar Petralite Tidak Naik

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved