Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Meminta Hikmat Kepada Allah

Bacaan ayat: Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan

Editor: Suci Rahayu PK
Istimewa
Ilustrasi yesus 

Meminta Hikmat Kepada Allah

Bacaan ayat: Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Minder, menjadi persoalan umum yang dihadapi setiap orang. Hal ini biasanya terkait dengan rasa tidak percaya diri bahwa dirinya mempunyai sebuah keahlian

Dunia memang menempatkan intelektual sebagai tolok ukur dalam menilai sesuatu.

Akibatnya mereka yang merasa diri kurang dalam hal intelektual, seakan menjadi tidak berharga ketika bersama yang lain.

Seorang anak sempat membuat orang tuanya minder. Tidak pernah anak tersebut mendapatkan peringkat dengan nilai baik di sekolah.

Bisa dikatakan, ia selalu mendapatkan rangking terakhir dari semua siswa yang ada.

Berbagai upaya dilakukan guru dan orang tuanya, namun tidak mengubah keadaan.

Suatu hari oleh guru pembimbing membagi kertas kecil, meminta semua murid untuk menuliskan nama seorang teman yang paling mereka favoritkan.

Semua anak merenung dan masing-masing menulis sebuah nama.

Ketika dikumpulkan, guru pembimbing tersenyum. Hampir semua siswa menulis nama anak rangking terakhir yang selama ini terabaikan.

Anak tersebut memang lemah dalam hal intelektual, namun ia cekatan dalam karya.

Ia sering terlihat menyusun rapi sepatu yang berserakan.

Terlihat pula ia membantu beberapa teman merapikan baju. Dan hal-hal kecil lain, yang terasa terabaikan.

Intelektual memang penting, namun tidak pada tempatnya menjadi tolok ukur untuk merasa tidak percaya diri dalam pergaulan.

Hikmat lah yang utama. Hikmat adalah kebijaksanaan atau kearifan.

Hikmat terkait dengan kemampuan menilai segala sesuatu dengan pertimbangan yang matang, bukan melulu dikaitkan dengan pertimbangan pikiran, namun menghubungkannya dengan hati dalam rangka membangun kehidupan.

Siapapun bisa memiliki hikmat. Yakobus memberi pesan agar memintanya kepada Allah.

Salomo menjadi raja besar pada masanya, bukan meminta kekuasaan atau kekayaan kepada Allah. Ia hanya meminta hikmat.

Dengan hikmat ia mampu menjadi raja yang bijaksana dalam mempergunakan kekuasaan.

Hikmat pula yang membuatnya mampu mempunyai kekayaan yang melimpah.

Yang perlu dilakukan adalah memintanya kepada Allah.

Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan.

Itu artinya Allah pasti memberikan hikmat yang kita butuhkan dalam menata kehidupan.

Tidak perlu minder atau tidak percaya diri, hanya karena pada bagian intelektual yang tidak mencapai standar umum. Ada bagian lain yang bisa dikembangkan dalam kehidupan.

Setiap orang mempunyai potensi yang berbeda-beda untuk dikembangkan.

Yakin dan percayalah, Allah mau memberikan hikmat kepada mereka yang memintanya. Amin

Renungan harian oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved