Pemilihan Presiden 2024

Aktivis HAM Ini Sebut Prabowo-Puan Pasangan Yang Tepat Untuk Pilpres 2024, Ungkap Hal Ini

Prabowo Subianto maupun Puan Maharani memiliki karakter negarawan, sekaligus politikus yang karakternya tidak banyak ditemukan pada elit politik lain

Editor: Rahimin
ist
Prabowo Subianto, Puan Maharani dan Megawati Soekarnoputri 

TRIBUNJAMBI.COM - Prabowo Subianto dan Puan Maharani disebut bakal berpasangan di Pemilihan Presiden 2024.

Aktivis Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai ungkap sederet alasan kalau pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani sangat pas.

Menurut Natalius Pigai, Prabowo Subianto dan Puan Maharani kandidat potensial pada Pemilihan Presiden 2024.

Natalius Pigai memberi alasan, Puan Maharani sangat tepat jika disandingkan dengan Prabowo Subianto.

Mereka perpaduan tepat untuk dapat menjadi Presiden–Wakil Presiden 2024–2029.

Sebab, tantangan bangsa dan negara yang sudah sedemikian kompleks hanya bisa diatasi dengan kombinasi kepemimpinan Prabowo Subianto-Puan Maharani.

Baca juga: Survei Terbaru Untuk Pilpres, Ganjar Berhasil Salip Prabowo, AHY Ada di Posisi Lima Besar

“Indonesia hari ini berada di titik nadir. Titik di mana terjadi divergensia nalar para pemimpin dan rakyat, titik jenuh di mana perilaku pongah yang dipertontonkan pemimpin, titik di mana pemimpin hadir menerkam rakyat, titik di mana Pancasila dan simbol-simbol negara bangsa dipandang sebagai artistik simbolisme tanpa perwujudan substansial," katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi politik Indonesia Point Seri-7 di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Indoensia, kata Natalius Pigai, butuh kepemimpinan yang bukan saja kuat, tetapi genuine.

"Saya lihat pada sosok kepemimpinan Ibu Puan Maharani yang jika dipasangkan dengan Pak Prabowo akan menjadi perpaduan kepemimpinan yang mampu membawa Indonesia keluar dari rumitnya persoalan bangsa saat ini,” ujarnya.

Natalius Pigai menjelaskan, Prabowo Subianto maupun Puan Maharani memiliki karakter negarawan, sekaligus politikus yang karakternya tidak banyak ditemukan pada elit politik lain karena memiliki kepedulian pada bangsa dan rakyatnya, patriotik, nasionalis, tegas, objektif dan tidak mudah didikte oleh oligarki yang selama ini melingkari kekuasaan.

Prabowo Subianto dan Puan Maharaini kombinasi Jawa dan Luar Jawa yang lebih sebagai figur candradimuka kebangsaan.

“Apalagi Ibu Puan ditopang oleh Ibu Megawati Sukarnoputri yang memiliki karier politik yang cukup mumpuni, bernaung di bawah Partai Nasionalis yang besar dan berasal dari Jawa dan Sumatera Selatan. Ini adalah modal besar untuk kepemimpinan ke depan," katanya.

Baca juga: Elektabilitas Prabowo Terus Turun Sejak Bergabung ke Pemerintahan Jokowi, Ini Kata Pengamat

Kepemimpinan nasional yang kuat dan genuine kata dia tercermin dalam rekam jejak kepemimpinan baik Puan maupun Prabowo.

Masyarakat ke depan tidak boleh lagi terkecoh dengan model kepemimpinan yang ‘terkesan’ populis tetapi sebenarnya minim kemampuan.

Natalius Pigai memberi contoh soal kebangsaan saat ini yang cenderung rapuh karena bahaya disintegrasi bangsa kian menguat akibat pembelahan yang dibiarkan terlalu lama.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved