Profil Ustaz Abdul Somad dan Rekam Jejaknya hingga Ditolak Masuk Singapura
18 Mei 1977 adalah hari lahir sosok bernama Abdul Somad Batubara atau yang kini dikenal dengan nama Ustaz Abdul Somad (UAS).
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA – Ustaz Abdul Somad (UAS) bernama asli Abdul Somad Batubara, dia lahir pada 18 Mei 1977.
UAS merupakan seorang penceramah yang memiliki banyak pengikut di Indonesia.
Baru-baru ini UAS tengah jadi perbincangan publik karena ditolak masuk ke Singapura.
Pertanyaan resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura menyebut UAS mendakwahkan ajaran yang cenderung segregasionis dan tidak bisa diterima di masyarkat Singapura yang multi-etnis.
Lantas, bagaimana rekam jejak Abdul Somad hingga populer seperti sekarang ini?
Profil, Jejak dan Pendidikan Abdul Somad
Dikutip dari buku Ustad Abdul Somad: Dai Berjuta Follower, Abdul Somad lahir dari kampung bernama Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara 45 tahun yang lalu.
Sejak kecil, Abdul Somad memang sudah ingin belajar agama dan lebih memilih Pendidikan Islam dibanding sekolah negeri.
Dikisahkan dalam buku itu, bahkan sejak kecil, ia sudah ‘merengek’ kepada orang tuanya untuk sekolah dan ingin segera bisa baca Alquran.
“Mau ngaji, mau ngaji,” ujar dia.
Baca juga: Pertanyakan Soal UAS Ditolak Masuk Singapura, KBRI Kirim Nota Diplomatik ke Kemenlu
Ia pun diantarkan ke guru gaji oleh orang tuanya dengan bekal rotan yang ujungnya dibelah empat.
“Ia dititipkan agar menjadi anak yang taat, bisa membaca Al-Qur’an dan menjadi anak yang berakhlak mulia. Begitulah Ustaz Abdul Somad dididik sedari kecil. Ia tidak pernah dimanja. Orangtuanya tahu apa yang terbaik untuk anaknya di masa depan,” seperti dituliskan dalam buku tersebut.
Singkat cerita, ia pun disekolahkan sedari kecil oleh orang tuanya ke pendidikan agama. berkat pendidikan sedari kecil itu ia menjelma menjadi sosok yang cerdas dan gampang menerima pelajaran.
Tercatat ia bersekolah SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990, dilanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993 dan Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996.
Usai pendidikan menengah, ia pun juga belajar di Pesantren Darul Arafah, Deli Serdang. UAS lantas meraih gelar sarjana dari Universitas Al-Azhar, Mesir pada 2002 lewat bantuan pemerintah yang membuka beasiswa ke Mesir tahun 1998.
Tak puas dengan gelar sarjana, ia menyelesaikan program Master di Dar El Hadith El Hassania tahun 2006. Ia pun mengajar di Fakultas Ushuludin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, namun kemudian memilih mundur dan menjadi penceramah agama.
Baca juga: Selain Singapura, Negara-negara Ini Juga Menolak Kehadiran Ustaz Abdul Somad
Disukai Lewat Video Kajian Islam, 'Dekat' dengan Politik
Ustad Abdul Somad ramai disukai publik karena dianggap gaya bicaranya yang berbeda dari lazimnya penceramah lain. Video-videonya di Youtube terkait kajian Islam praktis juga disukai.
Hingga akhirnya ia pun disukai oleh publik karena ceramah-ceramah yagn diunggah kali pertama di platform Youtube.
Peneliti LIPI, Wahyudi Akmaliah, menjelaskan terkait fenomena Abdul Somad disukai oleh publik lewat kanal Youtube dan media sosial.
“Dari setiap video UAS, ada interaski dan tanya jawab yang muncul di situ. Hal itu membangun ruang dengan pendengarnnya,” katanya dikutip dari Antara.
Wahyudi juga menjelaskan, unsur ‘melayu’ dan lucu dalam ceramahnya-ceramahnya dianggap warna baru dalam dakwah dan akhirnya disukai banyak orang.
Ia pun mulai tampil di televisi-televisi dan mulai berbicara banyak hal terkait agama dan sosial politik, serta diundang ke banyak tempat, termasuk oleh para politisi.
Dari sinilah, ia mulai dianggap dekat dengan para politisi, khususnya ketika pemilu 2019 sedang panas-panasnya. Bahkan, ia sempat digadang-gadang sebagai calon wakil presiden.
Ia dianggap mendukung Prabowo-Sandiaga yang saat ini berkontestasi dengan Jokowi-Ma’ruf Amin.
"Beliau (Ustaz Abdul Somad) mendoakan. Kita memang harus saling mendoakan, kita menginginkan Indonesia adil makmur," ujarnya usai pertemuan dengan Ustaz Somad dan Prabowo sebagaimana dikutip Kompas.com pada 12 April 2024.
Baca juga: Dubes RI Untuk Singapura Buka Suara Soal Deportasi UAS, Ada Izin yang Belum Dilengkapi
UAS Menduga, Ditolak Singapura karena Masih soal Pemilu 2019
Seperti diberitakan KOMPAS TV sebelumnya, UAS menduga alasan dia dideoportasi dari Singapura berkaitan dengan pembatasan aktivitasnya jelang Pilpres 2019.
Dia menyebut Singapura semestinya memperbarui informasi soal dirinya.
“Itu kan dulu sebelum pilpres. Sekarang kan sudah tidak ada lagi cebong dan kampret,” katanya merujuk pada pendukung Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019.
“Jadi orang Singapura mesti update status. Kalian mesti update pengetahuan. Cari tahu orang ini siapa,” ujarnya.
Itulah profil singkat dan jejak dari Abdul Somad, sosok ulama kekinian yang populer dan memiliki banyak pengikut di Indonesia, tapi di hari ulang tahunnya 18 Mei justru mendapatkan masalah ketika ditolak di Singapura.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News