Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Keluarkan Kata-kata yang Membangun
Bacaan ayat: Kolose 4:6 (TB) Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab
Keluarkan Kata-kata yang Membangun
Bacaan ayat: Kolose 4:6 (TB) Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Betapa pentingnya memahami sebuah pesan yang disampaikan melalui kata-kata. Pembangunan Menara Babel gagal hanya karena bahasa mereka dikacaukan oleh Tuhan. Motif mereka untuk mencari sebuah nama sebagai tanda kejayaan, ternyata tidak berkenan kepada Tuhan.
Terlihat sepele, hanya bahasa yang dikacaukan; bukan gempa bumi atau kilat yang menyambar; ternyata kekacauan dalam menyampaikan pesan telah menggagalkan rancangan besar mereka.
Banyak pertengkaran terjadi karena salah paham.
Pilihan kata dan intonasi dalam berkata-kata membawa pesan tersendiri yang akan diolah oleh penerima pesan untuk diartikan. Itu yang verbal. Kesalahpahaman non verbal pun bisa terjadi.
Mimik wajah yang tidak tersenyum cukup memberi kesan tidak suka, atau marah, atau tidak peduli, dan itu cukup memicu seseorang untuk sakit hati dan mendendam. Ketika diklarifikasi, ternyata semua tuduhan sirna hanya dengan penjelasan bahwa yang bersangkutan mengalami rabun jauh.
Ia tidak bisa melihat orang lain dengan jelas sehingga tidak tahu siapa yang ada di dekatnya.
Kata-kata pun demikian. Nada tinggi atau datar atau rendah cukup membuat kegaduhan ketika disalahpahami. Bayangkan saja, kesalahpahaman menangkap pesan ternyata cukup menciptakan keributan, apalagi jika dengan sengaja memilih kata-kata yang menyakiti dan bertujuan merendahkan orang lain.
Pilihan kata sebagai ekspresi ketidaksenangan atau kemarahan, lebih dari cukup untuk menciptakan permusuhan dan menghancurkan perdamaian.
Jemaat Kolose mendapatkan nasihat menarik dari Paulus. Bukan hanya tentang bagaiamana mereka mempraktekkan kehidupan beriman dalam persekutuan, namun terkait juga dengan relasi dengan sesama yang mempertanyakan kehidupan iman mereka.
Ini menjadi kesempatan berharga untuk menebar pengharapan dan Kabar Baik kepada banyak orang.
Tentang iman, sangat rentan bagi seseorang tidak percaya diri untuk memberikan jawaban.
Apalagi bermacam pertanyaan yang muncul terkesan menghakimi atau bermuatan ejekan terhadap iman yang dimiliki.
Beberapa pertanyaan menjadi sulit untuk dijawab karena keterbatasan pengetahuan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/18112020_feri-nugroho.jpg)