Kenali Gejala Hepatitis dan Pencegahannya

Baru-baru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan tiga anak yang meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit hepatitis akut misterius.

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Teguh Suprayitno
Kompas.com
Ilustrasi penyakit Hepatitis A 

 

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan tiga anak yang meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit hepatitis akut misterius.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan masih terus melakukan investigasi untuk memastikan apakah memang ini terkait hepatitis misterius yang tengah ramai di dunia.

Dikatakan Hepatitis misterius karena belum diketahui apa penyebabnya dan hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

dr. Andri Budiman, SpPD, mengatakan hepatitis akut misterius dikatakan misterius karena penderitanya mendadak meninggal dalam beberapa hari dan tidak ditemukannya virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Sehingga belum diketahui apakah penyebabnya hepatitis karena virus atau hepatitis yang bukan virus atau bakteri.

"Memang belum ada konfirmasi hal itu, yang ada konfirmasi mengenai kalau ada seseorang penderita hepatitis itu SGOT SGPT-nya tinggi sampai di atas 500, itu yang paling jelas artinya bisa diduga sebagai kasus hepatitis," ujarnya.

Baca juga: Jawa Timur Wasapada! Ditemukan 114 Kasus Sakit Kuning Gejala Hepatitis

dr. Andri Budiman menjelaskan ada tipe hepatitis akut yang sampai menimbulkan kematian yakni hepatitis tipe fulminan.

"Tipe hepatitis fulminan itu sangat akut dan langsung membuat semua sel hati rusak jadi mendadak kena secara menyeluruh sel hati sehingga fungsi hati lumpuh dan penderitanya meninggal, karena organ hati adalah fungsi tenaga kita dapur kita untuk menghasilkan tenaga. Jadi kalau hati kita lumpuh ya selesai gak ada energi untuk nafas, tidak ada energi untuk sirkulasi darah tidak ada," jelasnya.

Untuk gejala hepatitis juga bermacam-macam, ada yang menunjukkan gejala demam tinggi atau demam ringan satu dua hari, mual, muntah, warna urine sampai kuning tua hampir mirip warna teh, warna mata dan kulit menguning. Kadang timbul sedikit rasa gatal hingga kesadaran yang menurun.

Hepatitis virus menular dan dewasa maupun anak-anak bisa beresiko tertular penyakit hepatitis.

Bagi anak-anak resiko penularan biasanya lewat makanan, apalagi anak usia aktif yang bersekolah. Penularan bisa melalui makanan yang tidak bersih, air yang tidak dimasak dengan baik, makanan yang tidak diolah dengan baik, dan kurangnya kesadaran hidup bersih.

Baca juga: Menko PMK Dorong Pelacakan Kasus Hepatitis Akut di Semua Daerah

"Penularannya biasanya bisa dari urine atau dari BAB penderita yang kebetulan mengenai makanan misalnya orangnya mencuci tangan nggak bener, tangannya tidak dibersihkan dia pegang makanan lalu makanan itu dipegang orang lain, Jadi itu kemungkinannya, karena kemungkinan lewat infus lewat yang lain biasanya perlu waktu lebih panjang," ujarnya.

dr. Andri mengatakan resiko penularan penyakit hepatitis tinggi jika lingkungannya tidak memiliki sanitasi yang baik, tidak memiliki kebersihan yang baik. Tetapi jika lingkungan sekitarnya menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, biasanya lebih aman dan terhindar dari penularan hepatitis.

"Untuk mencegah penularan penyakit ini yang paling penting hidup bersih dan menerapkan pola hidup sehat, menjaga imunitas tubuh dengan istirahat yang cukup, makan makanan bergizi yang diolah dengan baik, jangan meminum air sembarangan dan minumlah air yang benar-benar matang, saya kira itu yang paling penting, kalau kita bertemu penderita seperti itu buang air besar dan buang air kecilnya harus benar-benar dibersihkan dan disiram dengan baik karena penularannya bisa lewat dari sana," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved