Ramadan Mubarak
Pondok Pesantren KH Muhammad Buya Salek, Pondok Pesantren Tahfiz Quran di Pelawan Sarolangun
Pondok pesantren Tahfidzul Quran Buya K H Muhammad Salek merupakan pondok pesantren pondok pesantren Hafidz Qur’an Desa Penegah, Sarolangun
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pondok pesantren Tahfidzul Quran Buya K H Muhammad Salek merupakan pondok pesantren pondok pesantren Hafidz Qur’an Desa Penegah, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun.
Buya Salek berkiprah sebagai ulama sejak ia pulang dari kota Mekkah untuk mempelajari ilmu agama yang sebelumnya ia dapatkan di pondok pesantren yang ada di Jambi Kota Seberang puluhan tahun silam.
Menantu dari Buya Salek yakni H Lukman sejak dulu meminta izin untuk membangun pondok pesantren pada saat Buya Salek
sebelum meninggal dunia pada 2003.
Lukman merupakan menantu sekaligus ketua yayasan mengatakan, pada saat Buya masih ada dirinya diperbolehkan untuk membuat nama pondok pesantren tersebut dengan nama Buya K.H Muhammad Salek.
Sejak empat tahun silam berdirilah pondok pesantren tersebut hingga kini pondok pesantren memiliki santri penghapal Al-Qur'an sebanyak 130 orang, bahkan dari berbagai kota di provinsi Jambi dan satu kota dari Sumatera Selatan.
"Kita sudah empat tahun dan mau masuk tahun kelima, setingkat dengan SMP sudah ada yang tamat dan saat ini ada yang sudah setingkat dengan SMA," kata Lukman, Minggu (24/4/2022).
Lukman menceritakan, perjalanan pembangunan pondok pesantren berangkat dari K.H Muhammad Salek yang merupakan penghapal Al-Qur'an, kemungkinan menjadi penghapal pertama di kabupaten Sarolangun bahkan di Provinsi Jambi.
Lanjutnya, desa Penengah dicanangkan oleh bupati Sarolangun menjadi desa Al- Qur'an.
Dengan beberapa motivasi itu, untuk mendorong tercetusnya desa Al-Qur'an berdirilah pondok pesantren ini. Yayasan pun memiliki program agar satu KK satu penghafal Al-Qur'an atau satu orang Tahfiz di kecamatan Pelawan.
Lukman mengatakan, saat Buya Salek masih ada dirinya sudah mendirikan yayasan dengan nama beliau. Dahulu yayasan sudah memiliki banyak sekolah sejak Buya Salek masih ada, namun belum ada pondok pesantren.
"Ada TK/Paud Islam, punya madrasah ibtidaiyah dua sekolah, MTS, dan Madrasah Aliyah. Sekolah tersebut berada di dalam satu hamparan bersama dengan pondok pesantren, hanya MTS berada di pinggir jalan Pelawan," jelasnya.
Dia menyebutkan, untuk saat ini ada 10 tenaga pengajar di pondok pesantren tersebut, terdiri dari lima ustadz dan lima ustazah.
"Para pengajar ini hafal Al-Qur'an 30 Jus terdiri dari laki-laki dan perempuan," ujarnya.
Ramadan Berbagi, Masjid Agung Baitul Makmur Merangin Sediakan Takjil Gratis |
![]() |
---|
Kue Kering Ramai Diburu, Omzet Pedagang Capai Rp2 Juta/Hari |
![]() |
---|
Laris Manis Jelang Lebaran, Abaya yang Makin Digandrungi |
![]() |
---|
Donasi Anda akan Dilipatgandakan, Program Ramadhan Waringin Hospitality #1For1ForIndonesia |
![]() |
---|
Ada Paket Buka Bersama dan Diskon 50 Persen, Promo Ramadan Galeri WUJBI |
![]() |
---|