Mutiara Ramadan

Mutiara Ramadan, Memaksimalkan Ibadah di 10 Malam Kedua Bulan Suci Ramadan oleh Ustadz Anwar Sadat

Tanpa terasa kita sudah memasuki 10 malam yang kedua dari ibadah bulan suci Ramadan. Para ulama membagi ibadah puasa pada 3, 10 malam yang pertama, 1

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Danang
Bupati Tanjabbar, Anwar Sadat 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Tanpa terasa kita sudah memasuki 10 malam yang kedua dari ibadah bulan suci Ramadan.

Para ulama membagi ibadah puasa pada 3, 10 malam yang pertama, 10 malam yang kedua dan 10 malam yang ketiga.

Dan kita berada pada 10 malam yang kedua, 10 malam yang kedua ini Allah SWT menyatakan lewat hadits Rasulullah, lewat ulama para sahabat mengatakan bahwa paruh yang kedua ini Allah SWT memberi ampunan atau maghfirah kepada kita umat Islam terutama yang melaksanakan ibadah puasa.

Maghfirah yang dimaksud ialah pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah SWT karena kita mampu melewati 10 malam yang pertama.

10 malam yang pertama adalah rahmat Allah yang dibukakakan oleh Allah kepada kita semua umat Islam, terutama yang melaksanakan ibadah puasa untuk melaksanakan amal amal kebaikan.

Artinya dengan amal-amal kebaikan itu Kemudian kita memasuki paruh yang kedua, Allah membukakan pintu maaf kepada kita umat Islam.

Oleh karena itu kita mampu diberikan kekuatan lahir dan batin untuk dapat memasuki paruh yang kedua ini.

Karena paruh yang kedua ini sangat menentukan bagi kita, Apakah kita termasuk orang-orang yang dimaafkan oleh Allah, orang-orang yang diampuni oleh Allah, dan orang-orang yang dibebaskan dari segala dosa-dosanya kepada Allah SWT.

Imam ahmad pernah mengingatkan kepada kita semua bahwa beliau mengutip dari hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyatakan bahwa rugilah umat islam yang setiap tahun memasuki bulan suci Ramadan tapi dosa-dosanya tidak terampuni oleh Allah SWT.

Jelas hadits Ini memberikan peringatan kepada kita bahwa kita harus mampu pandai memaksimalkan 10 malam yang kedua ini dengan memperbanyak meminta ampun kepada Allah SWT, baik dosa besar maupun dosa kecil yang kita lakukan.

Kita tinggalkan sifat atau perilaku perilaku yang membuat dosa kita tidak terampuni oleh Allah, misalnya dosa perbuatan orang yang sirik kepada Allah, dosa orang yang durhaka kepada orang tua dan dosa-dosa besar yang lain.

Oleh karena itu pada paruh yang kedua ini kita gunakan waktu kita untuk memperbanyak istighfar, memperbanyak Taubat kepada Allah, dan memperbanyak meminta maaf atas segala kesalahan dan dosa yang kita lakukan kepada kolega, sahabat, teman, atau saudara, perbuatan perbuatan zalim, perbuatan yang tidak baik yang kita lakukan sehingga membuat dosa-dosa kita tidak terampuni oleh Allah SWT.

Kita juga meminta dan memohon maaf kepada kedua orang tua apabila mereka sudah tiada, kita Seyogianya mendoakan mereka agar mereka mampu memaafkan dosa dan kesalahan kita yang masih hidup ini.

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah

Allah SWT membuka lebar pintu langit Allah, menutup pintu api neraka dan Allah membuka seluas-luasnya bagi kita yang meminta ampunan kepada Allah SWT.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved