Fakta Kinder Joy yang Ditarik BPOM, Diduga Terkontaminasi Bakteri Salmonela

TRIBUNJAMBI.COM - Kinder Joy menjadi salah satu jajanan yang populer di Indonesia.

Sejak 11 April 2022, keberadaanya ditarik oleh BPOM karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonela.

"Badan POM akan menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella," demikian bunyi keterangan tertulis BPOM yang diterima Kompas.com, Senin (11/4/2022).

"BPOM juga mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku," lanjut keterangan tersebut.

Biasanya Kinder Joy dijual di supermarket atau mini market. Peletakkannya di dekat kasir yang membuat anak-anak selalu ingin membelinya.

Kinder Joy bukan termasuk jajanan yang murah, meski begitu ada banyak anak-anak yang menyukainya.

Food Standard Agency Inggris menjadi yang pertama menarik produk cokelat Kinder dari pasaran, diikuti oleh beberapa negara lain, seperti Jerman, Belanda, Swedia, dan Indonesia.

Ada sejumlah fakta menarik terkait Kinder Joy yang bisa kamu ketahui. Mulai dari tahun asal cokelat Kinder hingga alasan pembuatannya.

Baca juga: Resep Telur Obong Khas Jajanan Kekinian yang Unik dan Banyak Peminatnya

Selengkapnya, simak lima fakta Kinder Joy berikut ini.

1. Berasal dari perusahaan cokelat terbesar kedua di dunia

Kinder Joy diluncurkan pada 2001 oleh perusahaan cokelat terbesar kedua di dunia, yakni Ferrero Group, seperti dikutip Kinder.

Ferrero Group adalah perusahaan asal Italia yang didirikan oleh dua orang saudara bernama Pietro Ferrero dan Giovanni pada 1946.

Bukan cuma Kinder Joy, Ferrero Group juga berhasil meluncurkan produk ternama lainnya, seperti Nutella, Tic Tac, dan Kinder Suprise yang mirip Kinder Joy.

Baca juga: Jajanan Corndog Banyak Peminat di Jambi, Dampak Dari Banyaknya Pecinta Drakor

2. Terinspirasi dari tradisi Paskah

Inspirasi Ferrero Group meluncurkan produk cokelat Kinder adalah adanya tradisi Paskah di Italia.