Mutiara Ramadan
Mutiara Ramadan, Mensyukuri Nikmat yang Diberikan Allah Swt
Salah satu nikmat yang harus kita syukuri kepada Allah Swtadalah nikmat iman dan Islam. Nikmat iman dan Islam merupakan karunia terbesar yang dianuger
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Salah satu nikmat yang harus kita syukuri kepada Allah Swtadalah nikmat iman dan Islam.
Nikmat iman dan Islam merupakan karunia terbesar yang dianugerahkan oleh Allah Swt.
Oleh karena itu Ketika Nabi Sulaiman Alaihissalam Diberikan oleh Allah Swt ketinggian pangkat, kejayaan dan mampu menaklukkan jin dan segala-galanya, lalu ketika itu Beliau mengatakan "ini adalah karunia Allah, Apakah aku akan menjadi orang yang bersyukur atau orang yang kufur,"
Oleh karena itu sesuatu yang paling berharga dalam hidup kita adalah bersyukur kepada Allah Swt.
Didalam hidup kita sehari-hari di atas dunia ini ibarat sebuah pesawat terbang yang memiliki 2 sayap, kiri dan kanan, kiri dan kanan Allah merupakan sayap keseimbangan hidup seseorang di atas dunia.
Seseorang Apabila ditimpakan musibah, bala bencana dan penyakit tertentu yang harus dimiliki oleh seseorang itu adalah sifat kesabaran.
Sabar dalam menghadapi semua ujian dan cobaan yang ditimpakan oleh tuhan kepada mereka.
Sebaliknya sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada kita baik berupa harta, kekayaan, pangkat, jabatan dan semuanya maka patut kita bersyukur atas nikmat yang diberikan itu.
Kadang kala seseorang mampu bertahan ketika ditimpa kesulitan, ujian bala dan musibah dengan kesabaran.
Tetapi Ketika seseorang diberikan oleh Allah Swt nikmat kebaikan dan sebagainya, mereka lalu lupa untuk bersyukur kepada Allah Swt.
Lihatlah Imam Malik radhiallahu 'anhu, ketika beliau mau berbuka puasa beliau menangis terisak-isak, ketika itu seorang muridnya datang dan bertanya "wahai guru, Apa yang menyebabkan kau menangis?,"
Lalu Imam Malik menjawab "saya teringat guru saya Imam Jafar Zuriat, dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau menangis ketika berbuka puasa ketika itu, dia bertanya "wahai Guruku Apa yang menyebabkan kau menangis?,"
Lalu Beliau mengatakan saya teringat Kakek kami Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau berbuka puasa hanya dengan 3 butir kurma dan hanya satu cangkir air zam-zam.
Kadangkala Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berbuka dengan satu kurma dan berbagi kepada istrinya Aisyah, tetapi Rasulullah tetap bersyukur kepada Allah Swt, ketika berbuka puasa beliau masih dapat makan dan minum.
Ini menjadikan kita hamba-hambanya yang selalu bersyukur kepada Allah Swt.
Meskipun di dalam Al-Quran Allah Swt menyatakan "sedikit sekali hamba-hambaku yang bersyukur kepadaku," kata Allah.
Oleh karena itu ibadah puasa yang kita lakukan hari ini dapat membimbing kita, membina kita, mendidik kita untuk menjadi orang-orang yang selalu bersyukur kepada Allah Swt.
Orang yang tidak pernah bersyukur atas pemberian yang diberikan oleh manusia maka dia tidak akan pernah bersyukur dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Orang yang tidak bersyukur dengan apa yang diberikan Allah walaupun sedikit, tapi dia tidak akan pernah bisa bersyukur ketika dia diberikan oleh Allah dengan kenikmatan kenikmatan yang banyak.
Kaum muslimin muslimat rahimakumullah .
Oleh karena itu pandai-pandai lah kita bersyukur kepada Allah jangan pernah melihat dari apa yang diberikan, tapi ingat siapa yang memberikan.
Orang-orang yang selalu ingat kepada si pemberinya maka dia senantiasa bersyukur.
Karena masih banyak orang-orang yang dibawah kita, masih banyak orang-orang yang menderita daripada kita dan masih banyak orang-orang yang tidak mampu dapat berdiri dan tegak, dan kita bersyukur kepada Allah karena pada bulan ini kita mampu berpuasa.
Ada saudara-saudara kita yang tidak bisa berpuasa karena sakit, karena mencari rezeki dan sebagainya, tapi kita diberikan oleh Allah kelapangan, kesehatan sehingga kita mampu melaksanakan ibadah puasa pada bulan suci yang mulia ini.
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah SWT.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Mutiara Ramadan, Ramadan Itu Harus Paralel oleh Ustadz Rois Amin
Baca juga: Mutiara Ramadan, Ramadan Raih Pahala Tanpa Batas oleh Ustadz Seh Arkat S Pd
Baca juga: Mutiara Ramadan, Penjelasan KH Basri S.Ag M.Si soal Salat Tarawih Menurut Beberapa Mazhab