Perang Rusia Ukraina

Rusia Ganti Pimimpin Serangan ke Ukraina, Berpengalaman Perang di Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pergantian komandan dalam penyerangan ke Ukraina.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: Alexei Nikolsky/Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Jenderal Alexander Dvornikov. Jenderal Dvornikov ditugaskan memimpin pasukan Rusia di Ukraina setelah sebelumnya bertugas di Suriah. 

TRIBUNJAMBI.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengganti komandan perang dalam penyerangan ke Ukraina.

Jenderal Alexander Dvornikov yang berpegalaman memimping serangan di Suriah ditunjuk sebagai pemimpin senior dalam penyerangan ke Ukraina kali ini.

Pergantian pimpinan perang ini diungkap sebuah sumber pada BBC.

“Komandan saat ini memiliki banyak pengalaman terkait operasi Rusia di Suriah,” kata sumber tersebut.

“Jadi kami memperkirakan, secara keseluruhan akan ada peningkatan terhadap kontrol dan komando,” katanya.

Perubahan ini dilakukan karena Putin menginginkan agar kesuksesan penyerangan di Ukraina bisa sesuai target yaitu pada 9 Mei nanti.

Sumber tersebut mengungkapkan bahwa perubahan komando itu dilakukan Putin untuk meningkatkan koordinasi antara berbagai unit.

Baca juga: Rusia Cabut Izin 15 Organisasi Asing Usai Laporan Kejahatan Perang di Ukraina

Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, dengan apa yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' pada 24 Februari lalu.

Awalnya, Putin dilaporkan meyakini penyerangan akan selesai dalam 72 jam.

Namun, perlawanan keras dari Ukraina membuat pasukan Rusia kesulitan untuk menduduki sejumlah wilayah.

Rusia pun kemudian memutuskan mundur dari dua kota penting Ukraina, Kiev dan Chernihiv.

Pasukan Putin disebutkan memfokuskan diri untuk melakukan serangan hanya di Donetsk dan Ukraina Timur.

Rusia dilaporkan telah kehilangan sejumlah jenderal pentingnya selama serangan ke Ukraina.

Jenderal tertinggi di Rusia yang terbunuh dalam penyerangan ke Ukraina adalah Letnan Jenderal Yakov Rezantsev.

Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan Rezantsev terbunuh pada 27 Maret lalu.

Baca juga: Rusia Dituduh Bunuh Warga Sipil di Bucha Ukraina, China Desak Lakukan Penyelidikan

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved