Perang Rusia Ukraina

Rusia Dituduh Bunuh Warga Sipil di Bucha Ukraina, China Desak Lakukan Penyelidikan

Baru-baru ini, Rusia dituduh melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Bucha, Ukraina.

Editor: Teguh Suprayitno
AP PHOTO/RODRIGO ABD
Dua tentara berjalan di sekeliling tank-tank Rusia yang hancur di Bucha, pinggiran Kyiv, Ukraina, Minggu (3/4/2022). Tentara Ukraina menemukan jasad-jasad manusia yang tewas secara brutal dan kerusakan massal di pinggiran Kyiv, lalu meminta penyelidikan kejahatan perang dan sanksi baru terhadap Rusia. 

TRIBUNJAMBI.COM, BEIJING—Perang Rusia-Ukraina terus menjadi sorotan dunia di tengah sanksi yang di jatuhkan Barat.

Baru-baru ini, Rusia dituduh melakukan pembunuhan terhadap warga sipil di Bucha, Ukraina.

China mengatakan laporan kematian warga sipil di Bucha, Ukraina "sangat mengganggu", Rabu (6/4/2022).

China juga mendesak dilakukan penyelidikan agar kebenaran diungkap dan penyebabnya harus diverifikasi, seraya meminta semua pihak menghindari tuduhan tidak berdasarkan fakta.

"Laporan dan gambar kematian warga sipil di kota Bucha sangat mengganggu. Kebenaran dan penyebab insiden harus diverifikasi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian, dilansir dari Associated Press.

Dengan tegas China menekankan bahwa masalah kemanusiaan tidak boleh dipolitisasi.

"Semua tuduhan harus didasarkan pada fakta. Semua pihak harus menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar sebelum kesimpulan dari penyelidikan ditarik," katanya.

Baca juga: Rusia dan China Akan Bangun Tatanan Dunia Baru, Saingi AS dan NATO

China selama ini menyerukan perundingan sementara menolak mengutuk Rusia atas serangannya ke Ukraina. China juga menentang sanksi ekonomi terhadap Moskow, dan menyalahkan Washington dan NATO karena memprovokasi perang dan memicu konflik dengan mengirim senjata ke Ukraina.

Pernyataan Zhao menggemakan pernyataan satu hari sebelumnya dari duta besar China untuk PBB, Zhang Jun. Jun menyerukan penyelidikan, menggambarkan laporan dan gambar kematian warga sipil di Bucha sebagai “sangat mengganggu.”

China menyatakan mereka mementingkan situasi kemanusiaan di Ukraina dan sangat prihatin dengan kerugian bagi warga sipil.

Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, mengatakan pihaknya mendukung penyelidikan atas apa yang terjadi di Bucha, tetapi memperingatkan akan terburu-buru menghakimi.

Baca juga: Pasukan Rusia Disebut Bakal Serang Kota Slovyansk Ukraina

"Setiap dan semua tuduhan harus didasarkan pada fakta sebelum kesimpulan ditarik. Para pihak harus menahan diri dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar," kata Zhang.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved