Tips Khatam Alquran bagi Wanita Haid Selama Ramadhan 1443 Hijriah

TRIBUNJAMBI.COM - Khatam Alquran adalah impian banyak orang selama bulan suci Ramadhan.

Namun tak mudah untuk Khatam Alquran sebab butuh kerja keras dan niat yang besar.

Bagaimana dengan wanita haid yang ingin Khatam Alquran?

Buya Yahya memberikan penjelasan  melalui saluran Youtube Al-Bahjah TV.

Dijelaskannya jika  ada dua pendapat ulama terkait apakah seorang perempuan haid boleh membaca atau bahkan memegang mushaf Al-Qur’an.

Pertama, dalam mahzab Imam Syafi’I, hukumnya haram bagi perempuan haid untuk membaca atau memegang mushaf Al-Qur’an kecuali beberapa ayat tertentu yang biasa digunakan untuk dzikir, yaitu Al-Ikhlas, An-nas, Al-Alaq atau ayat Kursi yang dibaca sebelum tidur untuk perlindungan diri.

Selanjutnya  ayat-ayat yang digunakan untuk dzikir, misalnya lafads, laahualaa walakuata illa billah.

Seorang wanita haid membaca A-Qur’an asal tidak mengeluarkan suara. Artinya di dalam hati, kata Buya Yahya.

Kedua, dalam mahzab Imam Maliki, seorang perempuan haid boleh membaca Al-Qur’an asal tidak bersuara NAMUN  tidak boleh memegangnya.

Memegang Al-Qur’an bagi wanita HAID jelas tidak boleh karena itu sudah menjadi Ijtima Ulama (keputusan seluruh ulama).

Terdapat  dua kategori bagi perempuan haid yang boleh membaca Al-Qur’an, yaitu tahfidzah Qur’an (penghafal Al-Qur’an yang ingin menjaga hafalannya), dan seorang guru yang mengajar dan untuk belajar.

Dengan syarat harus dibaca secara putus-putus tidak boleh langsung.

Solusi buat wanita haid menurut Ustaz Husein Sanusi, maka harus pintar pintar membagi berapa lembar membaca Al Quran.

"Kalau lagi haid berarti baca Qurannya harus lebih banyak ketika suci," katanya.

Jamaluddin M. Marki dari Kemenag memberikan tip untuk perempuan haid yang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an.