Begini Kondisi Anak Anggota DPRD Kebumen Sebelum Tewas, Korban Klitih di Yogyakarta

Seorang pelajar bernama Daffa Adzin Albasith, anak anggota DPRD Kebumen tewas setelah menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih.

Editor: Teguh Suprayitno
(Shutterstock)
Ilustrasi tewas 

TRIBUNJAMBI.COM, YOGYAKARTA - Seorang pelajar bernama Daffa Adzin Albasith, anak anggota DPRD Kebumen tewas setelah menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih.

Aksi kejahatan itu terjadi di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (3/4/2022) dini hari.

Siswa SMA XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta itu meninggal dunia setelah terkena sabetan benda tajam berupa gir besi di bagian wajahnya.

Setelah terkena sabetan senjata tajam tersebut, korban terjatuh dari motor yang ditumpanginya. 

Korban Daffa kemudian ditemukan oleh Tim Patroli Sabhara Polda DIY dan Polsek Kotagede dalam keadaan luka-luka. 

Selanjutnya, korban dilarikan ke rumah sakit RSPAU Dr. Hardjukito. Namun, sayangnya nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia ketika tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

Seperti diberitakan TribunJateng, Daffa merupakan putra kedua dari pasangan Madkhan Anis, Ketua Fraksi NasDem DPRD Kebumen dengan Turyani Widyastuti, Kepala Bidang Keperawatan RSU Purbowangi Kebumen.

Baca juga: #DIYdaruratklitih Ramai di twitter, Apa itu Klitih? Kekerasan Remaja, Tawuran Pelajar, Geng Pelajar

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi mengatakan hingga Senin (4/4/2022), pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP sebanyak tiga kali. 

Hal itu dilakukan untuk mencari barang bukti dan sejumlah orang yang bisa dimintai keterangan sebagai saksi atas peristiwa pembunuhan itu.

Hingga kini sebanyak 11 orang telah diperiksa sebagai saksi. Berdasarkan hasil berita acara (BAP) dari 11 saksi tersebut, pihak kepolisian akhirnya melakukan pra rekonstruksi.

Dari upaya tersebut didapati fakta bahwa kejadian pembunuhan itu dilakukan oleh sekelompok pelaku yang berjumlah lima orang. 

"Kajadian di Jalan Gedongkuning, pelaku diduga menggunakan kendaraan roda dua. Satu motor dikendarai dua orang, satu kendaraan lagi dikendarai tiga orang," kata Kombes Ade dalam konferensi persnya di Yogyakarta pada Selasa (5/4/2022).

Kombes Ade menuturkan, sebelum terkena sabetan benda tajam, korban bersama rekannya sebelumnya saling kejar dengan pelaku karena dipicu ketersinggungan.

"Ini terjadi karena ada permasalahan pada dini hari dan (mereka) masih pelajar," ujar Ade.

Baca juga: Pembunuhan Sadis di Papua: Babinsa dan Bidan Tewas, Sertu Eka Andriyanto Hasugian Luka Tembak

Namun, tanpa sepengetahuan korban, kelompok pelaku ternyata berbalik arah dan menunggu kedatangan korban dan rekan-rekannya. 

Setelah korban datang bersama rekannya menumpang sepeda motor, kata Ade, pelaku kemudian menyabetkan benda tajam yang diduga gir hingga mengenai wajah korban.

"Korban berada di motor kedua, posisi dibonceng di belakang karena yang memboncengkan berhasil mengelak kena ke muka korban sehingga korban mengalami luka di mukanya," kata Ade.

Usai peristiwa tersebut kelompok pelaku langsung melarikan diri ke arah selatan. Ade mengatakan, polisi hingga kini masih mengusut identitas para pelaku dengan memintai keterangan para saksi.

"Kami masih melakukan pendalaman. Olah TKP kami lakukan berkali-kali dan mencari saksi lagi," ujar Kombes Ade.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved