#DIYdaruratklitih Ramai di twitter, Apa itu Klitih? Kekerasan Remaja, Tawuran Pelajar, Geng Pelajar
Setelah ditelusuri, hal itu dikarenakan munculnya beberapa kasus kekerasan remaja di Yogyakarta yang dikenal dengan nama klitih.
#DIYdaruratklitih Ramai di twitter, Apa itu Klitih? Kekerasan Remaja, Tawuran Pelajar, Geng Pelajar
TRIBUNJAMBI.COM - Jagat dunia maya, khususnya Twitter, diramaikan oleh tanda pagar (tagar) #DIYdaruratklitih.
Setidaknya ada lebih dari 30.000 twit dengan tanda pagar (tagar) #DIYdaruratklitih hingga Selasa (4/2/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah ditelusuri, hal itu dikarenakan munculnya beberapa kasus kekerasan remaja di Yogyakarta yang dikenal dengan nama klitih.
Terbaru, korban atas nama Fatur Nizar Rakadio (16) meninggal dunia, Kamis (9/1/2020).
Fatur menjadi korban klitih di daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul, pada Desember 2019 lalu.
Fatur, warga Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, itu sempat mendapatkan perawatan, tetapi nyawanya tak tertolong.
Lantas, apa itu klitih?

Pengertian klitih
Mengutip harian Kompas, 18 Desember 2016, dalam Kamus Bahasa Jawa SA Mangunsuwito, kata klithih tidak berdiri tunggal, tetapi merupakan kata ulang, yaitu klithah-klithih.
Kata klithah-klithih itu dimaknai sebagai berjalan bolak-balik agak kebingungan.
Sama sekali tidak ada unsur kegiatan negatif di sana.
Diberitakan Kompas.com (14/1/2020), melalui pakar bahasa Jawa sekaligus Guru Besar Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Pranowo, klithah diartikan sebagai keluyuran yang tak menentu atau tak jelas arah.
Klithah-klithih tergolong dalam kategori dwilingga salin suara atau kata ulang berubah bunyi, seperti mondar-mandir dan pontang-panting.
"Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas. Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif," kata Pranowo.
• Lowongan Kerja BUMN di 6 Perusahaan pada Februari 2020, Cek Syarat dan Link Berikut Ini
• Update Virus Corona Selasa (4/2), Korban 426 Orang Meninggal dan 20.624 Terinfeksi, 27 Negara