Mahasiswa UIN Alauddin Makassar Bentrok, Tiga Wakil Dekan Jadi Korban

Tiga wakil dekan menjadi korban akibat bentrok yang terjadi antara dua kelompok mahasiswa di Kampus II UIN Alauddin Makassar.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: Tribungowa.com/Sayyid Zulfadli
Tiga wakil dekan menjadi korban akibat bentrok yang terjadi antara dua kelompok mahasiswa di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. 

TRIBUNJAMBI.COM, MAKASSAR – Bentrokan antara dua kelompok mahasiswa di Kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, menyebabkan tiga wakil dekan jadi korban.

Kepala keamanan UIN Alauddin, Syarifuddin mengaku masih belum bisa memastikan fakultas apa yang menjadi pemicu bentrokan.

Namun, akibat peristiwa itu, sejumlah mahasiswa menjadi korban lemparan batu, termasuk tiga pimpinan fakultas.

Meski begitu, pihaknya belum bisa mengindetifikasi berapa jumlah korban luka.

"Kita belum bisa identifikasi berapa jumlah korban yang jelas ada. Wakil Dekan 3 Saintek, Wakil Dekan Syariah, dan Wadek 1 Syariah kena lemparan batu," katanya.

Menurutnya, berdasarkan laporan yang diterima, ada sekelompok mahasiswa yang melempari salah satu fakultas kemudian terjadi aksi balasan.

Kericuhan ini terjadi di sekitaran lapangan basket pada Selasa (29/3/22).

Buntut dari peristiwa itu, UIN Alauddin Makassar kemudian mengalihkan perkuliahan secara online sehari pasca bentrok antar mahasiswa.

Perkuliahan secara online digelar mulai 30 Maret sampai 6 April 2022.

Wakil Rektor III, Prof Darussalam Syamsuddin, Rabu (30/3/2022), mengatakan, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis, sudah menerbitkan jadwal kuliah online.

Menurut Prof Darussalam, berdasarkan maklumat Rektor UIN Alauddin Makassar aktivitas akedemik ditutup sementara dialihkan secara online.

"Kita tutup sementara agar keamanan terjaga. Dan bersama pimpinan fakultas kita rapat untuk menangani hal ini supaya tidak terulang lagi," katanya.

Dia menyebut, aktivitas yang dilaksanakan secara online mulai dari perkuliahan, ujian dan lainnya.

"Jadi bukan libur tapi dialihkan secara online," ujar dia.

Sementara untuk pimpinan, tenaga pendidik yang mendapat tugas tambahan tetap masuk seperti biasanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved