Ramadhan 2022

Kumpulan Ucapan Menyambut Datangnya Ramadhan 2022/1443 Hijriah

Artikel ini membahas tentang ucapan menyambut Ramadhan 2022 atau ucapan selamat Ramadhan 2022.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ramadanbuzz.com
Ilustrasi Ramadhan 

TRIBUNJAMBI.COM - Selamat datang Ramadan 2022 atau Ramadhan 1443 Hijriah.

Simak ucapan menyambut Ramadhan 2022 atau ucapan selamat Ramadhan 2022.

Berikut ucapan sambut Ramadan 2022 :

Ucapan Sambut Ramadan 2022 dalam Bahasa Indonesia

1.Selamat datang Ramadhan penuh berkah. Semoga ibadah kita hari ini diberikan kemudahan dan kelancaran.

2.Dengan ketulusan dan kerendahan hati. Ijinkan mengucap selamat menyambut bulan suci Ramadan.

3. Semoga kesalahan dan dosa kita dapat diampuni dan diberi kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang. Selamat menyambut Ramadan.

4. Jangan lupa ucap syukur kepada Allah SWT untuk kesempatan yang diberikan pada kita untuk dapat berpuasa dan beribadah di bulan suci ini. Selamat menyambut Ramadan.

5. Marhaban ya Ramadhan, semoga dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Semoga kita dapat membenah diri menjadi pribadi yang bertakwa.

6. Ramadan sudah tiba. Mohon maaf lahir batin apabila ada kesalahan dari tutur kata dan perbuatan yang tak menyenangkan.

7. Kami insan yang penuh dengan salah dan khilaf mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 2022.

8. Semoga kamu dapat dilimpahi dengan rahmat dan kebahagiaan. Selamat menjalankan puasa untuk kita semua.

9. Perkuat imanmu pada-Nya dan persembahkan doamu dengan hati, raga, dan pikiran yang bersih untuk mencari rahmat dan cintanya. Selamat menyambut Ramadan

10. Ramadan telah tiba, kami sebagai makhluk-Nya yang penuh dengan salah dan khilaf. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 2022.

Aturan Shalat Tarawih Selama Ramadhan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memperbolehkan shaf salat berjamaah dirapatkan, tanpa berjarak. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan mengenai shaf salat kepada takmir masjid.

"Itu tergantung dari masing-masing kebijakan takmir masjid. Karena sekarang situasinya relatif longgar. Dan sekarang sudah memperbolehkan berpergian dengan kendaraan umum. Pertemuan yang melibatkan massa juga sudah diperbolehkan," ucap Abdul di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/3).

Abdul mengatakan Muhammadiyah hingga saat ini belum mengeluarkan fatwa terbaru mengenai shaf salat. Namun, Muhammadiyah menyerahkan keputusan mengenai shaf salat kepada takmir masjid.

"Muhammadiyah sampai saat ini belum ada fatwa baru mengenai saf salat itu. Tapi semuanya diserahkan kepada takmir masjid," ucap Abdul.

Pihak yang menentukan situasi sudah aman atau tidak untuk menggelar salat jemaah tanpa jarak, menurut Abdul, adalah takmir masjid. "Kalau situasi sudah dirasa aman enggak apa-apa dilaksanakan (dirapatkan). Tapi kalau belum aman kita utamakan keamanan dan keselamatan," pungkas Abdul.

Sebelumnya, Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan aktivitas ibadah salat berjamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak. Langkah ini menyusul pelonggaran aktivitas masyarakat sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun.

“Fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika shalat, itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang. Dengan demikian, shalat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan”, ujar Asrorun.

Asrorun mengatakan, fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika salat merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang.

"Dengan demikian, salat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan," ujarnya.

Tidak hanya itu aktifitas pengajian di masjid dan perkantoran juga dapat kembali dilaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehataan. Untuk itu, tambah Niam, umat Islam diminta mengoptimalkan persiapan pelaksanaan ibadah Ramadhan dengan khusyu' dan semarak, tetapi tetap disiplin dalam menjaga kesehatan. "Sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir batin sebaik-baiknya," katanya.

Menurutnya, Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial. Dia mengajak optimalkan syiar Islam.  "Kita optimalkan syiar tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan," katanya. (TRIBUNJAMBI.COM/HERI PRIHARTONO).

Baca juga: Rumah Makan di Sarolangun Boleh Buka Saat Ramadhan, Syaratnya Tutup Pakai Hordeng

Baca juga: Wali Kota Jambi akan Keluarkan Instruksi untuk Ramadhan 2022, Boleh Tarawih dengan Saf Rapat

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved