Perang Rusia Ukraina
Pertemuan Rusia dan Ukraina Tidak Ada Kesepakatakan, Tuntutan Rusia Ditolak
Usai pertemuan di Antalya, Menteri Luar Negeri Lavrov dan Kuleba membuat sejumlah pernyataan.
Kyiv Menolak Tuntutan Rusia
Dmitry Kuleba juga mengumumkan penolakan Kyiv untuk memenuhi tuntutan Rusia, seperti dilaporkan Regnum.
Dikatakan Dmitry Kuleba, ia dan Lavrov tidak membuat kemajuan dalam menengahi gencatan senjata 24 jam.
Dmitry Kuleba menambahkan, seperti Rusia akan melanjutkan serangan sampai Ukraina menyerah, sesuatu yang dia katakan Kyiv tidak akan melakukannya.
Menurutnya, pihak harus melakukan pembicaraan yang serius dan substantif, tanpa klise.
Sejauh ini, dari sudut pandang Kyiv, tidak ada solusi diplomatik untuk konflik tersebut.
Dmitry Kuleba menjelaskan, Mariupol memiliki situasi kemanusiaan yang paling sulit.
“Kami belum membuat kemajuan dalam masalah ini. Tampaknya orang lain di Rusia membuat keputusan tentang itu,” katanya.

Menurut Dmitry Kuleba, para pihak sepakat terus mencari cara penyelesaian masalah kemanusiaan. Negosiasi dengan Rusia akan dilanjutkan.
Lanjutkan Jalur Diplomasi
Sementara, dikutip dari Al Jazeera, Dmytro Kuleba mengatakan, perwakilan Moskow membela invasinya dan mengatakan hal itu berjalan sesuai rencana.
Dmitry Kuleba tidak mendapatkan janji dari Sergey Lavrov Rusia untuk menghentikan penembakan. Sehingga bantuan dapat menjangkau warga sipil, termasuk prioritas kemanusiaan utama.
Saat ini, Pemerintah Ukraina sedang mengupayakan evakuasi ratusan ribu orang yang terperangkap di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
“Tampaknya ada pengambil keputusan lain untuk masalah ini di Rusia,” kata Dmitry Kuleba mengacu pada Kremlin.
Dmitry Kuleba menggambarkan pertemuan itu "sulit" dan menuduh Lavrov membawa "narasi tradisional" ke meja.