Rumah Singgah Milo Jadi Tempat untuk Kucing Terlantar
Rizvanida (30) atau akrab disapa Vani, ibu rumah tangga yang juga pecinta kucing dan juga pengurus Rumah Singgah Milo.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM - Rizvanida (30) atau akrab disapa Vani, ibu rumah tangga yang juga pecinta kucing dan juga pengurus Rumah Singgah Milo. Kecintaannya pada hewan lucu dan menggemaskan ini mendorongnya mendirikan rumah singgah untuk kucing terlantar dan sakit.
Hari ini Tribunjambi.com berkesempatan mengunjungi Rumah Singgah Milo. Rumah singgah untuk kucing terlantar ini beralamat di Milan Regency Blok E Nomor 05 Kelurahan Bagan Pete, di belakang Indah Cargo.
Saat ingin masuk ke Rumah Singgah Milo, sudah ada 5-6 ekor kucing yang mengintip dari balik teralis pintu yang disekat kawat. Begitu masuk tampak ratusan kucing memandang ingin tahu siapa orang asing ini.
Ada yang mengeong, ada yang hanya melihat dari kucing itu duduk, ada yang langsung mendekat mengendus penasaran ada juga yang cuek dan melanjutkan tidurnya. Saya harus melangkah hati-hati agar tidak ada kaki atau buntut yang terinjak.
Ruangan berbentuk persegi itu sederhana dan cukup lebar diterangi cahaya lampu. Saat masuk Anda akan melihat tangga menuju atas rumah yang sedang direnovasi kata Fani. Di tangga tersebut juga ada beberapa kucing yang sedang tiduran.
Selain berisikan ratusan kucing, ruangan yang saya masuki juga berisi kandang. Ada yang ditumpuk jadi dua tingkat dan tempat kotoran kucing di sudut ruangan, dekat tangga dan bawah tangga.
Kecuali satu sudut khusus untuk meja yang terdapat tumpukan makanan kucing berbungkus oranye. Tempat makan dan minum kucing kembali di isi Vani dan Tina yang juga pengurus Rumah Singgah Milo.
Kami bertiga duduk di tengah ruangan. Vani mengatakan sudah satu tahun tiga bulan Rumah Singgah Milo ini berdiri. Berawal dari hobi dan rasa sayang hingga timbul keinginan mendirikan rumah singgah kucing untuk membantu kucing-kucing terlantar dan sakit di jalanan.
"Rata-rata kucing di sini yang ditemukan di jalanan, di tempat sampah, ada juga yang di antar ke sini, mayoritas yang didapat kitten (anak kucing) yang masih belum mampu mencari makan sendiri, yang sudah tua," ujar Fani pada Tribunjambi.com, Selasa (1/3/2022).
Setiap hari, Vani sibuk merawat, mengobati dan memelihara kucing terlantar dan sakit yang dia ditemukan di jalanan dan pasar.
Vani juga dibantu suami dan saudaranya merawat semua kucing yang diselamatkan. Untuk masalah pengobatan dia juga berkonsultasi dokter hewan yang dia kenal terkait cara mengobati kucing.
Selain keluarga, Vani juga dibantu enam orang karyawan di dua tempat lainnya. Selain Rumah Singgah Milo, Vani juga ada dua tempat lainnya yang juga mengurus kucing dan anjing terlantar.
Tidak hanya di Kota Jambi, Vani juga menyelamatkan kucing di luar kota Jambi. Sarolangun, Tungkal, Talang Duku, dan dari tempat lainnya. Semua kucing terlantar yang dia temukan di mana saja akan dia selamatkan.
Kebanyakan kucing yang dia selamatkan mengalami luka atau sakit.
"Sebagian besar kucing yang dirawat mengalami luka di bagian tubuh baik itu karena ditabrak kendaraan, terkena penyakit, sengaja disakiti orang, bertengkar dengan kucing lainnya. Ada juga yang buta, scabies, rata-rata juga mengalami malnutrisi," jelasnya.