Berita Kota Jambi
Pemkot Jambi Sampaikan Konsentrasinya Terhadap Tata Kelola Limbah Medis
Berita Jambi-Bedanya hanya dari segi jumlah limbah vaksin Covid-19 lebih banyak daripada vaksin BIAS.
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Maulana, Wakil Wali Kota Jambi sampaikan konsentrasinya terhdapat tata kelola limbah medis, Selasa (22/2/22).
Ombudsman RI Jambi sebelumnya lakukan survei Kota Jambi berserta kota-kabupaten lain, dan terdapat beberapa potensi kesalahan tata kelola limbah medis.
"Limbah B3 ini lah yang menjadi sorotan. Mari kita sikapi, karena setelah dilihat di lapangan produksinya meningkat tajam," jelasnya.
Ombudsman meminta Pemkot Jambi melakukan pemusnahan dua hari sekali untuk limbah medis di pelayanan-pelayanan kesehatan.
"Kalau dua hari sekali, transportirnya yang rugi. Angkut (limbah medis) nya masih sedikit, sehingga butuh depo atau tempat sebelum diangkut yang standar," ucap Maulana.
Kata dia, tetapi secara umum Kota Jambi pengelolaannya dinilai lebih baik khususnya pengelolaan limbah di pusat pelayanan kesehatan.
Pengelolaan di setiap Puskesmas, dan rumah sakit, mengacu kepada SOP pelayanan limbah medis secara umum.
Setiap limbah medis yang terdapat di pelayanan kesehatan dalam Kota Jambi tidak tersedia pemusnahan limbah medisnya.
Tetapi pemusnahan dilakukan melalui kerjasama Pemkot Jambi serta pihak ketiga yang tujuan pengirimannya ke Bekasi.
"Nah yang jadi masalah, saran dari beliau-beliau (Ombudsman) itu adalah yang diisolasi terpusat, dan belum disiapkan untuk pengelolaan limbah," kata Maulana.
Misalnya isolasi terpusat di Asrama Haji, Graha Lansia, dan BKPSDMD yang belum memiliki tempat pelayanan khusus untuk limbah medis.
"Tetapi kita diminta untuk menyiapkan safety box dan lain-lain untuk disimpan di situ (isolasi terpusat)," jelasnya.
Setelah itu dapat bekerjasama dengan Puskesmas setempat untuk dimasukkan dalam limbah Puskesmas.
Lalu limbah dari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang juga turut disorot.
Maulana berkata, sejauh ini Pemkot Jambi hanya menugaskan tenaga kesehatan yang memiliki keilmuan di dalamnya untuk melaksanakan vaksinasi bagi masyarakat.
Jadi SOP pelayanan limbah vaksin Covid-19 sama seperti pelaksanaan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
Bedanya hanya dari segi jumlah limbah vaksin Covid-19 lebih banyak daripada vaksin BIAS.
Limbah pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah juga menjadi permasalahan.
"Ini menjadi concern kita, Puskesmas. Di rumah itu kan memang tidak ada tindakan khusus, tidak ada jarum, tidak ada apa-apa," lanjutnya.
Sehingga limbah yang dihasilkan merupakan limbah pribadi.
Menurutnya, limbah pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah cukup dibersihkan dengan disinfektan biasa, detergen, dan lain-lain.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/vaksinasi-di-kota-jambi-gjii.jpg)