Hari Pers Nasional 2022

Dahlan Dahi Sampaikan Pentingnya Jurnalis Kembali ke Khittah dan Mengabdi Kepada Publik

Wartawan adalah tentang paham atau keyakinan bahwa produk jurnalistik pertama-tama bertujuan untuk publik, bukan untuk memihak pada kekuasaan.

Editor: Rahimin
CEO Tribun Network Dahlan Dahi. Dahlan Dahi Sampaikan Pentingnya Jurnalis Kembali ke Khittah dan Mengabdi Kepada Publik 

TRIBUNJAMBI.COM - Jurnalis penting kembali ke khittah atau jalan perjuangannya yakni mengabdi kepada publik.

Hal itu dikatakan CEO Tribun Network Dahlan Dahi.

Menurut Dahlan Dahi, menjadi Wartawan bukan cuma tentang cara mencari, mengolah, dan mendistribusikan berita.

Namun, Wartawan adalah tentang paham atau keyakinan bahwa produk jurnalistik pertama-tama bertujuan untuk publik, bukan untuk memihak pada kekuasaan.

Dahlan Dahi menyampaikan pandangan ini pada Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional 2022 bertajuk "Membangun Model Media Massa yang Berkelanjutan" di kanal Youtube Dewan Pers Official pada Selasa (8/2/2022).

"Jadi kita harus kembali ke khittah kita yaitu bahwa Tuhan menciptakan profesi jurnalis untuk mengabdi sebesar-besarnya kepada publik. Untuk melindungi, memperkuat, dan memihak publik," katanya.

Dahlan Dahi mengakui hal tersebut memang terdengar seperti klise.

Namun demikian, semakin lama bergelut di dunia media massa Dahlan Dahi semakin paham media dalam situasi hari ini harus memerankan diri sebagai jurnalis.

Menurutnya, paham jurnalisme mengakui publik sebagai media pengabdian. Artinya, publik setempat.

Setiap lokasi, lanjut dia, memiliki value atau nilai.

Indonesia sebagai sebuah lokasi misalnya, menjunjung tinggi nilai bahwa manusia harus bertuhan dan ateisme tidak punya tempat di bumi Indonesia.

"Sekarang saya tanya kepada Anda sekalian, kalau satu berita itu populer, tapi mendorong orang untuk tidak bertuhan, apakah berita seperti layak dipromosikan oleh wartawan? Tidak. Karena wartawan memihak pada publik termasuk memperkuat value yang dia yakini," katanya menjelaskan.

Dicontohkan Dahlan, di Indonesia dari Aceh sampai Papua mengakui satu value yang penting yaitu anak harus berbakti pada orang tuanya.

"Sekarang ada konten yang mendorong orang untuk melawan orang tuanya. Apa kita encourage konten seperti itu? No. Karena kita wartawan. Kita bertanggung jawab pertama sekali kepada publik," ujarnya.

Selanjutnya jurnalis harus netral dan independen secara politik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved