KISAH George Best, Sang Legenda Man United, Jalani Masa Keemasan hingga Berakhir Tragis

TRIBUNJAMBI.COM - George Best dianggap oleh banyak orang sebagai pesepakbola terhebat sepanjang masa, bahkan lebih baik dari Pele dan Diego Maradona.

George Best (22 Mei 1946 – 25 November 2005), juga dikenal sebagai Georgie Best, adalah pemain sepak bola profesional Irlandia Utara yang bermain sebagai pemain sayap, menghabiskan sebagian besar karir klubnya di Manchester United.

Penggiring bola yang sangat terampil, Best dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah olahraga.

Dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa Tahun 1968 dan berada di urutan keenam dalam pemilihan Pemain Terbaik Abad Ini.

Pujian terbaik diterima untuk gaya permainannya, yang menggabungkan kecepatan, keterampilan, keseimbangan, tipuan, ketangkasan dua kaki, mencetak gol, dan kemampuan untuk melewati pemain bertahan.

Lahir dan dibesarkan di Belfast, Best memulai karir klubnya di Inggris bersama Manchester United, dengan pencari bakat yang melihat bakatnya pada usia 15 tahun mengirim telegram kepada manajer Matt Busby yang berbunyi:

"Saya pikir saya telah menemukan Anda jenius.

"Setelah melakukan debutnya pada usia 17 tahun, ia mencetak 179 gol dari 470 penampilan selama 11 tahun, dan merupakan pencetak gol terbanyak klub di liga selama lima musim berturut-turut.

Dia memenangkan dua gelar Liga dan Piala Eropa bersama klub.

Gaya permainannya di lapangan menangkap imajinasi publik, dan pada 1999 ia masuk dalam daftar pendek enam orang untuk Kepribadian Olahraga Abad Ini dari BBC.

Dia juga merupakan orang yang dilantik menjadi Hall of Fame Sepak Bola Inggris pada tahun 2002.

Baca juga: SHUTOOO! Ingat Ciri Khas Jon Kabira yang Ikonik? Inilah Sosok Komentator di Winning Eleven

Baca juga: BAK Cinta Buta! Kisah Tommasi Ogah Keluar AS Roma Meski Digaji 80 Kali Lebih Kecil dari Totti

Baca juga: Pierre-Emerick Aubameyang Siap ke Barcelona tanpa Dibayar, Tunggu Persetujuan Arsenal?

Dalam sepak bola internasional, Best bermain 37 kali untuk Irlandia Utara antara tahun 1964 dan 1977.

Kombinasi dari kinerja tim dan kurangnya kebugarannya pada tahun 1982 membuat dia tidak pernah bermain di final turnamen besar.

Dia menganggap karir internasionalnya sebagai "sepak bola rekreasi", dengan harapan ditempatkan pada negara yang lebih kecil di Irlandia Utara yang jauh lebih sedikit daripada dengan klubnya. Dia dianggap sebagai salah satu pemain terhebat yang tidak pernah bermain di Piala Dunia.

Asosiasi Sepak Bola Irlandia menggambarkannya sebagai "pemain terhebat yang pernah mengenakan kaus hijau Irlandia Utara".