Ibu Kota Baru
Mengenal 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru Pilihan Jokowi, Ada Dekan Hingga Pengusaha Sapi
Ibu kota baru dipimpin kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
TRIBUNJAMBI.COM - Nusantara menjadi nama ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Nantinya, ibu kota baru dipimpin Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut empat calon nama yang akan memimpin satuan pemerintah daerah yang bersifat khusus setingkat provinsi itu.
Mereka adalah, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Abdullah Azwar Anas, Bambang Brodjonegoro dan Tumiyana.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Presiden Jokowi sempat mengatakan, keputusan diambil dalam waktu dekat.
Sampai sekarang belum ada nama yang ditunjuk sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru tersebut.
"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara, ini memang kami akan segara tandatangani perpres di mana nanti ada CEO-nya. Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini," ujarnya.
Inilah profil 4 calon nama yang disebut Presiden Jokowi itu
1. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Ahok saat ini Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) sejak tanggal 22 November 2019.
Dikutip dari pertamina.com, penunjukan itu berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.
Pria kelahiran 29 Juni 1966 ini merupakan eks Gubernur DKI Jakarta.
Ahok lulusan dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada 1989.
Ahok menyelesaikan pendidikan magister pada 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Karir:
- Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode (2004)
- Bupati Belitung Timur periode (2005)
- Anggota DPR RI (2009), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2012)
- Gubernur DKI Jakarta (2014)
2. Abdullah Azwar Anas
Pria ini adalah Bupati Banyuwangi, memimpin untuk periode 2010 hingga 2015 saat era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jabatannya tersebut berlanjut untuk masa jabatan 2016 hingga 2021.
Pria kelahiran 6 Agustus 1973 ini pernah menjadi anggota MPR dan DPR sebelum menjabat sebagai bupati.
Abdullah Azwar Anas pernah menjadi anggota MPR termuda yang dilantik saat usianya masih 24 tahun.
Abdullah Azwar Anas menjadi anggota DPR untuk periode tahun 2004 hingga 2009 karena menggantikan anggota FKB yang meninggal dunia.
Dikutip dari Wikipedia, Pendidikan di perguruan tinggi yang Abdullah Azwar Anas jalani adalah di IKIP Jakarta (Fakultas Teknologi Pendidikan) dan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Pendidikan Strata dua di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia dan selesai pada 2005.
Abdullah Azwar Anas pernah Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama masa bhakti 2000 - 2003, setelah memenangi pemilihan ketua umum pada perhelatan Kongres IPNU di Makassar tahun 2000.
Dan seperti diketahui terbaru dirinya baru saja dilantik sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
3. Bambang Brodjonegoro
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dikenal sebagai satu pakar ekonomi terkemuka di Indonesia.
Kepakarannya meliputi bidang ilmu ekonomi regional, desentralisasi fiskal, keuangan negara, ekonomi pembangunan, ekonomi perkotaan dan transportasi serta analisis pengambilan keputusan.
Pria kelahiran Jakarta 3 Oktober 1966 ini eks Menteri Keuangan Indonesia, dua kali menjabat yakni pada periode 2013 - 2014 dan 2014 - 2016.
Bambang Brodjonegoro mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia dan mantan Menteri Riset danTeknologi Indonesia periode 2019 hingga 2021.
Bambang Brodjonegoro dikenal sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), dan telah banyak menghasilkan karya tulis.
Bambang Brodjonegoro aktif dalam berbagai organisasi sosial ini sangat tidak asing dengan banyak Badan Usaha Milik Pemerintah (BUMN) seperti PT PLN, PT ANTAM, PT TELKOM, dan lain-lain.
Kepakarannya dalam bidang Ekonomi Pembangunan, khususnya wilayah perkotaan, membuat banyak perusahaan dan lembaga pemerintah memberi kepercayaan untuk duduk sebagai dewan komisionaris dan atau konsultan independen.
4. Tumiyana
Tumiyana lahir di Klaten, 10 Februari 1965 dan sosok pengusaha sukses Indonesia.
Tumiyana mnemepuh pendidikan Teknik Sipil di Universitas Borobudur, pada tahun 1994.
Setelah itu, Tumiyana menempuh pendidikan Magister Manajemen Jakarta Institute of Management Studies tahun 1997.
Tumiyana dikenal menjabat sebagai Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China, dikutip dari TribunnewsWiki.com.
Namanya juga disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai calon pemimpin ibu kota negara yang baru.
Mantan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu memiliki investasi yang bisa jadi berbeda di eksekutif lain.
Pria kelahiran 1965 ini tidak masuk ke instrumen investasi portfolio, seperti saham, obligasi, dan emas.
Saat menjadi Dirut WIKA, Tumiyana tak hanya mengandalkan gajinya untuk menopang hidup dirinya dan keluarga.
Tumiyana tak hanya bisnis peternakan sapi. Dirinya juga menggeluti bisnis beras.
Tumiyana mengaku tak terlalu berani bermain saham karena fluktuktuasinya yang tinggi. Sebab, dirinya memiliki tanggungan kegiatan rutin di kantor.
Makanya, Tumiyana memilih bisnis yang bisa ia lepas seperti ternak sapi.
Bermain di sektor riil tak membuat Pak Tum, sapaan akrabnya, mengategorikan diri sebagai investor konservatif.
Tumiyana mengaku termasuk kategori investor agresif lantaran selalu memiliki leverage diri yang tinggi
Ibu Kota Nusantara
Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa hari ini mengungkapkan, ibu kota baru akan diberi nama Nusantara.
Nama Nusantara dipilih karena istilah tersebut sudah dikenal sejak lama dan ikonik di dunia internasional.
"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi dan perintah lagsung dari Bapak Presiden yaitu pada hari Jumat. Jadi sekarang hari Senin, hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini Nusantara," kata Suharso dalam rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) DPR dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin) (Kompas.com/Elza Astari Retaduari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PROFIL 4 Calon Pemimpin Ibu Kota Baru: Eks Gubernur, Eks Bupati, Dekan UI hingga Pengusaha Sapi
Baca juga: Nusantara Nama Ibu Kota Baru Dinilai Sejarawan Mewakili Arogansi dan Jawa sentris
Baca juga: Rektor Ini Sarankan Jokowi Beri Nama Pakunagara untuk Ibu Kota Baru Bukan Nusantara
Baca juga: Ibu Kota Baru Berbentuk Daerah Khusus Dengan Kepala Daerah Setingkat Menteri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/azwar-anas-ahok-yaa.jpg)